Suara.com - Imunoterapi menjadi metode pengobatan yang semakin dilirik ilmuwan. Prinsip sederhananya, imunoterapi memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk bisa melawan sel kanker yang menyebar.
Inilah yang menjadi alasan temuan terbaru peneliti China tentang imunoterapi mendapat perhatian besar. Dalam penelitian yang diterbitkan Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, peneliti berhasil mengidentifikasi reseptor hormon tertentu sebagai target potensial bagi pengobatan imunoterapi.
Reseptor tersebut, yakni melanocortin receptor 5 atau MC5R, bekerja dengan hormon yang disebut α-MSH, yang diproduksi oleh kelenjar pituitari, untuk mendorong pertumbuhan tumor, menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal Science.
Hal ini ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh para peneliti di Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China yang mengeksplorasi peran sumbu hipotalamus-pituitari dalam kekebalan tumor.
Dikutip dari Xinhua pada Senin, mereka memeriksa kadar sejumlah hormon pada tikus yang memiliki tumor dan menemukan bahwa level α-MSH pada tikus-tikus itu mengalami kenaikan signifikan.
Menurut makalah itu, peningkatan kadar hormon α-MSH dapat menyebabkan pertumbuhan tumor dalam tubuh manusia dengan mendorong akumulasi sel myeloid dan penekanan kekebalan melalui reseptor MC5R.
Para peneliti mengidentifikasi MC5R sebagai target potensial untuk imunoterapi, yang menyediakan sarana untuk menghambat aksi hormon tersebut.
Menurut Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, sejumlah penelitian terdahulu menemukan bahwa pasien yang menderita depresi dan stres jangka panjang menunjukkan perkembangan tumor yang lebih cepat dan respons yang lemah terhadap imunoterapi kanker.
Hal ini mengindikasikan bahwa sistem saraf dan reaksi stres yang dimediasi memainkan peran penting dalam pertumbuhan tumor dan regulasi kekebalan, paparnya. [ANTARA]
Baca Juga: Dokter Ungkap Ragam Masalah Penanganan Kasus Kanker pada Anak
Berita Terkait
-
Gelombang Cinta Mengalir, Asrilia dan Musisi Istimewa Kumpulkan Rp85 Juta untuk Pejuang Kanker
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Momen Emosional Angelina Jolie, Nangis di Depan Publik Kenang Pesan Ibunya Soal Kanker
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis