Suara.com - Kanker adalah suatu kondisi di mana sel-sel di bagian tertentu dari tubuh bisa tumbuh dan berkembang biak secara tidak terkendali. Sel-sel kanker ini dapat menghancurkan jaringan sehat di sekitarnya, termasuk organ.
Ketika kanker menyebar, menjadi lebih sulit untuk mengobatinya. Namun, jika ditemukan di tempat asalnya sebelum menyebar, kemungkinan bertahan hidup jangka panjang menjadi jauh lebih tinggi.
Penyebab kanker masih belum diketahui secara jelas. Statistik menunjukkan sekitar satu dari dua orang akan mengembangkan kanker dalam hidup mereka. Sejumlah faktor risiko dapat mempengaruhi peluang seseorang terkena kanker.
Sementara beberapa faktor ini dapat dikendalikan, yang lain tidak. Sebuah studi baru menemukan bahwa salah satu faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan adalah jenis kelamin seseorang.
Dilansir dari Times of India, sebuah studi baru yang dilakukan oleh American Cancer Society telah menemukan bahwa lelaki lebih mungkin untuk mengembangkan berbagai kanker yang lebih besar daripada perempuan. Temuan ini pada lelaki yang berisiko lebih tinggi terlepas dari faktor lain seperti merokok, penggunaan alkohol, dan faktor risiko lainnya.
Kesimpulan itu dicapai setelah analisis terhadap 294.100 pasien dan pelacakan kanker berikutnya pada jenis kelamin mereka, yang berkembang antara 1995 dan 2011.
Meski para ilmuwan tidak tahu mengapa lelaki berada pada risiko yang lebih tinggi, mereka percaya memahami perbedaan ini dapat membantu dalam mengembangkan perawatan kesehatan yang berhubungan dengan kanker baik pencegahan maupun reaktif.
Menurut penelitian, risiko perkembangan kanker 1,3 hingga 10,8 kali lebih tinggi pada lelaki daripada perempuan. Peningkatan risiko terbesar pada lelaki terlihat untuk kanker esofagus (10,8 kali risiko lebih tinggi), laring (3,5 kali lebih tinggi), kardia lambung (3,5 kali lebih tinggi), dan kanker kandung kemih (3,3 kali risiko lebih tinggi).
Selama periode 16 tahun ini, 17.951 kanker dimulai pada lelaki sementara 8.742 berkembang pada perempuan. Setelah analisis kasus-kasus ini, disimpulkan bahwa laki-laki memiliki peningkatan risiko terkena sebagian besar kanker, setelah memperhitungkan faktor risiko dan paparan karsinogen (zat, organisme atau agen yang mampu menyebabkan kanker).
Dr Sarah Jackson dari National Cancer Institute mengatakan, “Hasil kami menunjukkan bahwa ada perbedaan insiden kanker yang tidak dijelaskan oleh paparan lingkungan saja. Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan biologis intrinsik antara lelaki dan perempuan yang mempengaruhi kerentanan terhadap kanker.” Para penulis mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mengapa ada perbedaan antara lelaki dan perempuan mengenai risiko kanker.
Baca Juga: 5 Benjolan di Payudara yang Bukan Kanker, Begini Cirinya
Faktor gaya hidup hanya bertanggung jawab atas sebagian kecil dari perbedaan antara lelaki dan perempuan.
Dr Jackson mengatakan perbedaan dalam faktor gaya hidup seperti merokok, diet, dan kondisi kesehatan seperti diabetes antara lelaki dan perempuan menjelaskan hanya 20 persen dari bias lelaki pada kanker kandung kemih, bahwa lelaki “lebih dari tiga kali lebih mungkin untuk berkembang daripada perempuan. ”
Namun, faktor gaya hidup tetap dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena kanker. Oleh karena itu, para ahli menghimbau lelaki dan perempuan untuk menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, menghindari tembakau, dan menghindari konsumsi alkohol atau konsumsi secara moderat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri