Suara.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi menyebut bahwa dampak pandemi Covid-19 yang dialami oleh Indonesia tidak sehebat negara lain. Hal itu karena Indonesia punya modal sosial yang cukup kuat.
"Kalau kita lihat perspektif global, indonesia dengan negara lain maka dampak dari Covid-19 tidaklah sehebat seperti yang terjadi di negara lain, terutama dalam aspek ekonomi sosial dan sebagainya," dr. Adib dalam acara diskusi online, Jumat (12/8/2022)..
Modal sosial yang kuat itu, menurut Adib membantu sistem kesehatan Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19. Kala itu para tenaga medis mendapat bantuan yang cukup besar dari upaya gotong royong masyarakat.
"Di antara problema yang kita hadapi ada satu kekuatan yaitu modal sosial, terkait dengan gotong royongnya masyarakat Indonesia, bagaimana kuatnya rakyat Indonesia," ujar dr. Adib dalam acara diskusi online, Jumat (12/8/2022).
dr. Adib masih ingat bagaimana saat pandemi banyak orang membutuhkan berbagai obat-obat, bantuan tensimeter, hingga donor plasma darah. Lewat bantuan media sosial, bantuan banyak berdatangan, meskipun banyak juga yang tidak terjangkau.
Sehingga menurut dr. Adib, dibanding negara lain, efek pandemi bisa sangat berpengaruh besar bagi masyarakat Indonesia, apalagi setelah pandemi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini sedang fokus melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia.
Meski begitu, kata dr. Adib, sistem kesehatan Indonesia masih harus terus diperbaiki. Inilah sebabnya ia dan para dokter siap untuk mengisi ruang politik untuk menyampaikan masukan sebagai eksekutif atau legislatif.
"Teman-teman kami di beberapa daerah suka bilang, boleh nggak sih kita IDI dorong penguatan supaya teman-teman confident, agar berikan masukan dari sisi mereka sebagai legislatif atau sisi mereka sebagai eksekutif, ini kita perlu berperan," tutup dr. Adib.
Berita Terkait
-
Unik! Polisi di Jatiluhur Purwakarta Lakukan Ini Untuk Sosialisasi Vaksin Covid-19
-
Update Covid-19 Indonesia 12 Agustus 2022, Kasus Positif Tambah 6.091, Sembuh 5.226 Kasus
-
Jokowi Beri Tanda Kehormatan untuk Nakes yang Gugur dalam Menangani Covid-19
-
CEK FAKTA: Benarkah Kabar Luhut Binsar Pandjaitan Beri Perintah Kepala Bareskrim untuk Usut Tuntas Kasus Brigadir J?
-
Jokowi Berikan Bintang Jasa Nararya untuk Dewi Wikantini, Bidan yang Gugur Saat Melawan Covid-19
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis