Suara.com - Kata klepto atau juga sering disebut klepto mania baru-baru ini trending di Twitter. Dari penelusuran Suara.com, kata klepto atau kleptomania itu dikaitkan dengan peristiwa seorang ibu-ibu yang diduga mencuri cokelat di Alfamart.
Beberapa netizen menyebut bahwa perilaku yang dilakukan oleh perempuan tersebut merupakan klepto atau kleptomania.
"Keren donk ya . Itu ibu nya emang klepto mngkin . Dia bisa bayar pengacara tp g bs bayar cokelat . Bang hotman Paris skrg mmbela mbak Alfamart . Netizen kawal kasus ini viral deh," ujar @ZoelHelmixxxx
Dalam sebuah Video singkat yang diunggah kembali akun @tante.rempong.official ini memperlihatkan seorang ibu-ibu dengan kendaraan Mercedes Benz yang sedang marah-marah karena ketahuan mencuri beberapa batang cokelat kemasan.
Dalam video tersebut terlihat beberapa pegawai Alfamart yang menahan ibu tersebut dan meminta bayaran.
Ibu-ibu tersebut lantas mengembalikan beberapa cokelat yang sudah dimasukkan ke dalam tasnya tersebut. Meskipun sudah dikembalikan, pihak pegawai tetap menuntut Ibu tersebut agar membayar karena sudah diambilnya. Setelah itu, Ibu tersebut akhirnya memutuskan untuk membayar cokelat yang diambilnya itu.
"Ya, oke, saya bayar," ucap ibu-ibu tersebut dengan nada marah.
Lantas, apa yang dimaksud dengan klepto atau kleptomania. Dilansir dari Mayo Clinic, Kleptomania adalah ketidakmampuan berulang untuk menahan dorongan untuk mencuri barang-barang yang biasanya tidak terlalu Anda butuhkan dan biasanya memiliki nilai yang kecil.
Kleptomania adalah gangguan kesehatan mental yang langka namun serius yang dapat menyebabkan banyak rasa sakit emosional pada Anda dan orang yang Anda cintai jika tidak diobati.
Baca Juga: Salut! Ini Tokoh-tokoh yang Siap Beri Bantuan Hukum ke Pegawai Alfamart
Kleptomania adalah jenis gangguan kontrol impuls - gangguan yang ditandai dengan masalah dengan kontrol diri emosional atau perilaku. Jika Anda memiliki gangguan kontrol impuls, Anda mengalami kesulitan menahan godaan atau dorongan untuk melakukan tindakan yang berlebihan atau berbahaya bagi Anda atau orang lain.
Banyak orang dengan kleptomania menjalani kehidupan dengan rasa malu yang tersembunyi karena mereka takut untuk mencari perawatan kesehatan mental.
Meskipun tidak ada obat untuk kleptomania, pengobatan dengan pengobatan atau terapi bicara (psikoterapi) dapat membantu mengakhiri siklus pencurian kompulsif.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas