Suara.com - Kleptomania adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang merasakan dorongan yang kuat dan tak tertahankan untuk mencuri sesuatu.
Orang yang memiliki gangguan kleptomania ini tahu mencuri itu salah dan bisa membuat mereka mendapat masalah, tetapi mereka tidak bisa menghentikan keinginannya.
Orang yang memiliki kleptomania tidak mencuri karena kurangnya kemauan, pengendalian diri atau cacat karakter.
Sebaliknya dilansir dari Cleveland Clinic, ganguan perilaku ini adalah kondisi medis di mana seseorang tidak memiliki kemampuan untuk menahan dorongan mencuri.
Orang dengan kleptomania biasanya juga merasa bersalah, malu atau stres karena mencuri. Banyak yang mencoba mengimbanginya dengan mengembalikan barang, menyumbangkannya untuk amal atau kembali dan membayar barang setelah kejadian.
Sejauh ini, para ahli belum tahu pasti penyebab kleptomania. Mereka juga tidak tahu gangguan perilaku kleptomanisa ini bisa diturunkan secara genetik atau tidak.
Tapi, orang dengan kleptomania sering memiliki riwayat keluarga menderita masalah kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan, gangguan suasana hati dan gangguan penggunaan zat.
Sedangkan, belum ada bukti kuat faktor genetik meningkatkan risiko seseorang menderita kleptomania.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang mungkin juga meningkatkan risiko seseorang menderita kleptomania, antara lain:
Baca Juga: Berat Badan Bayi Ria Ricis 2,5 Kilogram, Benarkah Faktor Genetik Orangtua?
1. Perbedaan struktur otak
Orang dengan kleptomania cenderung memiliki perbedaan tertentu dalam struktur otak, terutama di area yang mengantur kontrol dan hambatan impuls.
Perbedaan ini mungkin menunjukkan koneksi yang lebih lemah atau lebih sedikit di area otak mereka yang mengontrol hambatan.
2. Perbedaan kimia otak
Otak menggunakan bahan kimia khusus yang dikenal sebagai neurotransmitter untuk berkomunikasi dan mengelola proses tertentu.
Ada kasus di mana orang mengembangkan kleptomania setelah mereka mulai minum obat yang mempengaruhi neurotransmitter otaknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan