Suara.com - Satgas Covid-19 meminta masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan dengan disiplin, di tengah peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Covid-19, positivity rate di Indonesia mengalami kenaikan dalam 5 minggu terakhir, dari 5,12 persen naik menjadi 10,05 persen, hal ini jauh dari batas aman yang ditetapkan oleh WHO yaitu 5 persen.
Sayangnya, terjadi penurunan kepatuhan penerapan protokol kesehatan, yang bisa jadi memperbesar risiko penularan.
“Kalau kita lihat dashboard monitoring Perubahan Perilaku, memang kekuatan protokol kesehatan bulan Juni dan Juni sempat turun. Jadi di Mei, kalau pada saat itu kita melaksanakan libur lebaran, ada mudik itu kekuatan protokol kesehatan bagus. Namun, kemudian turun sampai di Juli juga turun. Kemudian di Agustus, naik lagi, jadi kita bersyukur artinya masyarakat sudah memahami resiko,” papar Dr. Sonny Harry B Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku, Satgas Penanganan Covid-19, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Sonny juga menyayangkan protokol kesehatan secara individu, tidak diikuti oleh kepatuhan protokol kesehatan secara institusi. Berdasarkan data, banyak institusi dan area publik yang tak lagi menerapkan prosedur protokol kesehatan dengan benar, seperti tak lagi mewajibkan check in pada aplikasi PedulLindungi, fasilitas mencuci tangan yang tidak memadai, dan melakukan pemeriksaan suhu.
“Orang akan menaati protokol kesehatan tapi harus didukung oleh lingkungan yang mendorong penerapan protocol Kesehatan, sehingga kepatuhan secara individu dan kepatuhan institusi harus dilakukan secara bersama-sama.” Tegas Sonny.
Saat ini, kegiatan sosial ekonomi masyarakat mulai kembali normal, yang juga diikuti dengan peningkatan mobilitas masyarakat. Bahkan, mobilitas masyarakat pada Juli dan Agustus 2022 sudah lebih tinggi dari situasi sebelum pandemi.
Meski demikian, Sonny berharap bahwa kenormalan aktivitas sosial ekonomi, tetap harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan terutama dalam menyambut perayaan Hari Kemerdekaan, 17 Agustus nanti.
“Kita tidak meremehkan penyakitnya sama sekali, sebetulnya imunitas sudah membaik oleh karenanya pesta kemerdekaan kali ini jelas berbeda dengan 2021 berbeda dengan tahun 2020. tetapi gegap gempita itu harus dicerminkan dengan bahwa kita ingin saling melindungi, kita sudah cenderung lebih baik kondisinya. Tetapi keinginan untuk melindungi sesama, penting, dan momentum kemerdekaan ini untuk meneguhkan komitmen protokol kesehatan jangan sampa terjadi lonjakan kasus, komitmen kita bersama," ungkap Sonny.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 29 Agustus 2022
Menurut Sonny, dalam pelaksanakan kegiatan apapun, Satgas telah mengingatkan semua pihak, agar penyelenggara mempersiapkan atau membentuk Satgas Acara dan Satgas Prokes dengan tujuan merencanakan dan melakukan pengawasan protokol kesehatan.
“Jadi ada perencanaannya, karena lebih banyak yang direncanakan, bukan hanya perencanaan kegiatan tetapi perencanaan kegiatan yang aman dari penularan Covid-19. Makanya Satgas Prokes, penting sekali," tutupnya.
Berita Terkait
-
Kemenkes RI Buka Suara Soal Varian Covid-19 Baru di Singapura, PPKM Bisa Kembali Berlaku?
-
COVID-19 Tinggi di Negara Tetangga, Komisi IX Imbau Masyarakat Tak Perlu Panik
-
COVID-19 di Singapura dan Malaysia Naik Drastis, Kemenkes Minta Tetap Terapkan Prokes
-
Menkes Buat Protokol 6M 1S Untuk Hadapi Polusi Udara, Apa Itu?
-
Meninggal karena Covid-19, Pemakaman Eeng Saptahadi Dilakukan dengan Protokol Kesehatan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining