Suara.com - Kanker hati salah satu penyakit mematikan yang bisa diseabbkan oleh cacat lahir, penyalahgunaan alkohol, infeksi kronis dan penyakit seperti hepatitis B, C atau sirosis.
Tapi, sebuah studi baru menemukan barang yang digunakan sehari-hari juga mungkin menjadi penyebab meningkatnya risiko kanker hati.
Menurut penelitian, bahan kimia buatan yang mampu bertahan lebih lama berkaitan dengan peningkatan risiko kanker hati.
Sebelumnya, Anda harus tahu gejala awal kanker hati termasuk kehilangan nafsu makan, sakit perut bagian atas, mual, bengkak, sakit kuning atau tinja putih berkapur.
Sebuah studi baru telah menemukan hubungan yang mengkhawatirkan antara bahan kimia sintetis yang ditemukan dalam berbagai macam produk dan kanker hati.
Para peneliti menemukan bahwa paparan bahan kimia ini mempengaruhi karsinoma hepatoselulernon-virus, yakni sejenis kanker hati yang paling umum.
Penelitian sebelumnya juga menemukan hubungan kanker hati dan bahan kimia sintetis, tetapi penelitian itu hanya dilakukan pada hewan. Jadi, penilitan ini adalah studi pertama yang mengkonfirmasi hubungan bahan kimia dengan kanker hati pada sampel manusia.
Para peneliti dari Keck School of Medicine of USC dilansir dari Mirror UK, mencantumkan bahan kimia yang dikenal sebagai perfluooctane sulfateatau PFOS itu berbahaya.
PFOS adalah salah satu kelas bahan kimia buatan yang digunakan dalam berbagai produk konsumen dan industri.
Baca Juga: Sejarah Panjang Jawa Barat, yang Kini Jadi Jantung Budaya Sunda
Bahan kimia ini biasanya disebut sebagai bahan kimia abadi yang bisa terakumulasi di lingkungan dan jaringan manusia, terutama hati.
Peneliti menemukan beberapa jenis PFAS dalam sampel darah yang diambil sebelum partisipan terkena kanker hati.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa hubungan terkuat adalah antara PFOS dan kanker hati. La;lu, subjek dengan 10 persen paparan PFOS teratas 4,5 kali lebih mungkin mengembangkan kanker hati dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar PFOS terendah dalam darah mereka.
PFAS adalah kelas bahan kimia buatan manusia, tidak ditemukan secara alami di lingkungan. PFOS adalah dua PFAS yang paling banyak diproduksi dan oleh karena itu paling banyak dipelajari dari bahan kimia ini.
Menurut Badan Zat Beracun dan Pendaftaran Penyakit, produk yang mengandung PFOS meliputi:
- Beberapa kerta tahan minyak, wadah/pembungkus makanan cepat, kantong popcorn microwave, kotak pizza, dan pembungkus permen.
- Pelapis tahan noda yang digunakan pada karpet, pelapis, dan kain lainnya.
- Pakaian tahan air
- Produk pembersih
- Produk perawatan pribadi (sampo, benang gigi) dan kosmetik (cat kuku, riasan mata).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar