Suara.com - Banyak orang yang pulih dari Covid-19 berpikir tidak masalah untuk kembali ke rutinitas sehari-hari mereka. Karena hasil tesnya negatif, mereka merasa telah memenangkan pertarungan melawan virus mematikan itu. Tapi ternyata tidak secepat itu.
Karena masih ada risiko long Covid-19, kondisi saat gejala virus corona bertahan lebih lama dan bertahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah pemulihan. Selama periode ini, para ahli merekomendasikan untuk beristirahat, makan sehat, dan melakukan aktivitas ringan dan lembut.
Covid-19 dapat menyebabkan infeksi ringan, sedang hingga berat, sementara beberapa orang dapat tetap tanpa gejala. Sebagian besar pasien Covid-19 pulih sepenuhnya dalam waktu empat minggu.
Namun, beberapa orang mungkin mengalami gejala yang menetap yang dapat bertahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah pemulihan. Beberapa masalah kesehatan yang umum meliputi: kelelahan, sesak napas dan nyeri otot.
Dokter Annette Alaeus, spesialis penyakit menular dari Livi, layanan GP online, mengatakan bahwa jantung berdebar adalah gejala yang umum.
“Covid-19 dianggap sebagai penyakit sistemik, bukan hanya penyakit pernapasan, padahal virus masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan,” ujarnya.
“Keterlibatan sistemik ini mungkin terkait dengan kekebalan dan individu yang berbeda bereaksi dengan cara yang berbeda terhadap infeksi,” tambahnya.
Dia terus mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan mengapa lama Covid dapat menyebabkan jantung berdebar-debar dalam beberapa kasus.
Namun, menurutnya, para ahli percaya bahwa itu bisa jadi karena virus yang mempengaruhi sistem saraf otonom dan bukan jantung itu sendiri."
Baca Juga: Update Praperadilan Tersangka Korupsi Honor Pemakaman Covid-19 Pemkab Jember
“Bagian dari sistem saraf kita ini bertanggung jawab untuk mengatur sejumlah proses otomatis tubuh termasuk laju pernapasan, tekanan darah, dan detak jantung,” lanjutnya menjelaskan.
Palpitasi jantung ditandai dengan detak jantung yang cepat, berdebar atau berdebar, menurut Mayo Clinic.
Meskipun biasanya tidak berbahaya, mereka bisa mengkhawatirkan jika disertai dengan masalah jantung lainnya seperti nyeri dada, nyeri tubuh, dan sesak napas.
Palpitasi jantung biasanya merupakan hasil dari stres, olahraga, obat-obatan tertentu atau kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan