Suara.com - Baru-baru ini pemerintah Kota New York, Amerika Serikat Virus polio teridentifikasi di kota New York dalam beberapa waktu belakangan ini. Otoritas kesehatan Amerika Serikat menyatakan telah menemukan virus tersebut pada sampel air limbah di kota tersebut.
Temuan itu membuat geger, sehingga membuat pemerintah setempat mendesak warga New York untuk melakukan vaksin virus polio, terutama pada anak-anak.
Kebijakan melakukan vaksinasi polio tersebut dikeluarkan untuk mencegah penularan virus tersebut lebih luas. Vaksinasi polio ini sudah ada sejak lama. Lantas bagaimana sejarah virus polio dan vaksinasinya?
Menyadur dari laman resmi WHO begini sejarah perjalanan virus polio dan vaksinasinya.
Apa itu polio dan bagaimana sejarahnya?
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat menular dan kebanyakan menyerang anak-anak.
Virus polio menyerang sistem saraf manusia dan bisa menyebabkan sejumlah dampak mengerikan, di antaranya kelumpuhan tulang belakang dan pernapasan, serta kematian dalam beberapa kasus.
Secara klinis, polio pertama kali ditemukan pada 1789 oleh seorang dokter dari Inggris yang bernama Michael Underwood. Temuan Underwood itu kemudian diakui secara resmi sebagai satu kondisi yang berbahaya pada 1840 oleh seorang dokter dari Jerman, yakni Jakob Heine.
Polio pernah menjadi epidemi dan menjadi penyakit yang paling ditakuti di dunia pada akhir abar ke-19 dan awal abad ke-20.
Baca Juga: Terdeteksi di New York, Begini Gejala Virus Polio yang Bisa Sebabkan Kelumpuhan
Ketika itu, polio membunuh lebih dari 2 ribu orang di New York pada 1916. Pada 1952, wabah polio semakin mengganas di Amerika Serikat, dengan catatan lebih dari 3 ribu orang meninggal dunia.
Lalu pada pertengahan abad ke-20, virus polio telah menyebar ke seluruh dunia dan membunuh atau setidanya melumpuhkan, lebih dari setengah juta orang. Ketika itulah kebutuhan mendesak akan vaksin polio dirasa sangat mendesak.
Penemuan vaksin polio
Vaksin polio pertama kali berhasil diciptakan pada awal 1950-an oleh seorang dokter dari Amerika Serikat bernama Jonas Salk.
Salk menguji coba vaksin polio tersebut kepada dirinya dan keluarganya pada 1953. Setahun kemudian, vaksin tersebut diberikan kepada 1,6 juta anak di berbagai belahan dunia lainnya, seperti Kanada dan Finlandia.
Pada 12 April 1955, vaksin polio buatan Jonas Salk diakui dan dilisensikan. Hasil dari vaksinasi polio milik Salk tersebut baru dirasakan dampak positifnya pada 1957.
Berita Terkait
-
Terdeteksi di New York, Begini Gejala Virus Polio yang Bisa Sebabkan Kelumpuhan
-
Selain Vaksinasi, Mengenali Gejala Polio Juga Penting, lho!
-
Terdeteksi di Limbah Kota New York, Penyebaran Virus Polio Mulai Marak di Amerika
-
Waspada Penyebaran dan Penularan Virus Polio pada Anak, Kenali Gejalanya!
-
Cegah Penyebaran, London Berikan Dosis Penguat Vaksin Polio Pada Anak di Bawah 10 Tahun
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja