Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat banyak layanan kesehatan dilakukan secara jarak jauh melalui telemedicine. Kini sebuah survei OnePoll dan ModMed mencoba menggali tentang apa yang masyarakat cari dalam menemukan dokter yang baik.
Mereka mensurvei 2.000 orang dewasa Amerika — 1.500 dengan asuransi kesehatan, dan 500 tanpa asuransi.
Sebelum menghadiri janji dengan dokter baru, 38 persen responden mengatakan mereka menelusuri situs web kantor dokter, dan 74 persen mengandalkan ulasan online saat memilih perawat baru.
Setelah melakukan janji, 59 persen responden mengindikasikan bahwa mereka lebih cenderung membayar tagihan lebih cepat jika diberikan opsi online, dan 44 persen lebih suka mengakses hasil tes baik online atau melalui portal.
Orang-orang juga menyimpan "catatan mental" tentang seberapa menarik atau menariknya dokter mereka (67 persen), dengan 39 persen mengatakan bahwa mereka telah pindah kantor dokter jika stafnya tidak ramah.
Sementara dua dari lima responden mengatakan perubahan asuransi membawa mereka ke dokter baru, 35 persen pergi untuk menemukan "yang lebih cocok."
Hampir empat dari lima responden (79 persen) menekankan pentingnya keabadian dan waktu tunggu.
Secara keseluruhan, 90 persen orang mengatakan bahwa penting bagi dokter mereka untuk menggunakan teknologi terbaru. Sehingga 61 persen responden mengatakan bahwa kemampuan untuk menjadwalkan janji temu secara online merupakan faktor penentu apakah mereka tinggal atau meninggalkan kantor untuk yang baru.
Mereka juga ingin Telehealth tetap menjadi pilihan di dunia pascapandemi. Sementara 67 persen responden merasa bahwa kunjungan dokter virtual rutin tidak seefektif tatap muka, 22 persen percaya bahwa kunjungan virtual berguna untuk kunjungan mendesak atau sensitif terhadap waktu.
Baca Juga: Kembangkan Teknologi Digital, PT Telkom Indonesia Bangun Pusat Data di Kawasan IKN Nusantara
Tetapi rata-rata pasien akan memberi dokter mereka empat kesempatan sebelum mereka mencari di tempat lain.
“Survei menunjukkan bahwa pasien ingin dapat dengan mudah menjadwalkan janji temu dan berkomunikasi dengan penyedia mereka sebelum, selama, dan setelah janji temu, tren yang muncul sebelum pandemi, tetapi hasilnya dipercepat,” kata Daniel Cane, CEO dan salah satu pendiri ModMed.
“Pasien semakin tertarik untuk mengambil peran yang lebih menonjol dalam mengelola perawatan kesehatan mereka. Dari menjadwalkan janji temu mereka sendiri hingga mengakses catatan medis hingga melakukan pembayaran dari telepon mereka, keinginan untuk partisipasi pasien semakin meningkat, ”lanjut Cane.
Selain itu, 36 persen dari mereka yang disurvei lebih suka komunikasi lanjutan dari panggilan telepon, sementara 23 persen lebih suka email.
Ketika datang untuk meminta isi ulang resep, 46 persen lebih suka itu terjadi melalui aplikasi, dan dua dari lima orang lebih suka mengirim pesan ke dokter mereka secara virtual.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan