Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk benua Afrika mengaku siap memberikan dukungan bagi Kongo yang terancam wabah Ebola.
Direktur WHO Regional Afrika Matshidiso Moeti mengungkap ancaman wabah Ebola dilaporkan setelah adanya satu kasus terduga penyakit akibat virus Ebola dari seorang perempuan pasien (46), yang meninggal dunia pada Senin (15/8), di Beni, Kivu Utara.
"Sementara analisis berlangsung, WHO sudah berada di lapangan untuk mendukung otoritas kesehatan menyelidiki kasus ini dan bersiap menghadapi potensi wabah," kata Matshidiso Moeti, Sabtu (20/8).
National Institute of Biomedical Research (INRB) Kongo melakukan proses pengujian sampel terkait suspek penyakit virus Ebola tersebut. Awalnya, pasien tersebut menjalani perawatan untuk penyakit ringan di Rumah Sakit Rujukan di Beni. Kemudian, pasien tersebut menunjukkan gejala yang konsisten dengan penyakit virus Ebola.
WHO Regional Afrika menyatakan bahwa penelitian terhadap suspek penyakit akibat virus Ebola itu dilakukan setelah epidemi Ebola terbaru di Kongo dinyatakan berakhir awal Juli lalu. Pada 4 Juli, Kongo resmi mengumumkan berakhirnya wabah Ebola terbaru yang mulai merebak kurang dari tiga bulan lalu di Mbandaka, Ibu Kota Provinsi Equateur.
Dalam wabah terbaru tersebut, terdapat empat kasus terkonfirmasi dan satu kasus suspek, yang seluruhnya meninggal dunia. Peristiwa itu merupakan wabah ketiga di Provinsi Equateur sejak 2018 dan yang ke-14 di Kongo secara keseluruhan.
Sebelumnya diketahui pasien berusia 46 tahun dirawat karena penyakit lain, namun kemudian menunjukkan gejala yang mirip dengan Ebola, kata WHO lewat pernyataan.
Hutan tropis yang lebat di Kongo menjadi reservoir alami bagi virus tersebut, yang menyebabkan demam, nyeri badan, dan diare.
Kongo telah mencatat 14 wabah sejak 1976. Pada akhir Juli, otoritas menyatakan bahwa wabah terakhir Ebola, di Kongo barat laut, yang telah menelan lima korban jiwa telah usai. [ANTARA]
Baca Juga: Positif Cacar Monyet Terpantau di Jakarta, Waspadai Penularannya
Berita Terkait
-
18 Bulan Berpisah, Kejutan Prajurit TNI Ini Bikin Anak-anaknya Nangis Histeris
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Suho EXO Bahas Patah Hati dan Perpisahan di Lagu Solo Terbaru 'Who Are You'
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak