Suara.com - Umumnya, kaki terasa sakit atau nyeri bukanlah masalah kesehatan yang serius. Tapi, Anda perlu mewaspadainya bila memiliki riwayat penyakit diabetes.
Keluhan pada kaki salah satu hal yang harus diperhatian penderita diabetes, karena kaki bisa menunjukkan tanda-tanda neuropati diabetik.
Neuropati diabetik adalah kondisi ketika kadar gula darah tinggi dari waktu ke waktu sehingga merusak saraf di seluruh tubuh penderita diabetes.
Sedangkan, neuropati perifer adalah penyakit yang mengacu pada kerusakan saraf yang biasanya mempengaruhi kaki dan tungkai.
Orang dengan kondisi ini sering mengalami kesemutan, mati rasa atau nyeri pada kaki. Bahayanya, kalau seseorang tidak menyadarai adanya luka di kaki akibat kehilangan sensasi.
Orang dengan diabetes diminta untuk waspada terhadap luka, sakit, atau bintik merah, bengkak atau lepuh berisi cairan dan kuku kaki yang tumbuh ke dalam.
Karena, semua kondisi itu bisa menyebankan infeksi, sepsis, atau amputasi. Dr Mushtaqur Rahman, konsultan endokrinologis dan ahli diabetes, mengatakan kondisi ini bisa disebut sebagai serangan kaki.
"Serangan kaki adalah istilah yang kami coba gunakan untuk menyoroti pentingnya intervensi dini pada penyakit kaki," kata Dr Mushtaqur dikutip dari The Sun.
Kebanyakan pasien datang ke rumah sakit dengan kondisi kaki sudah merah bengkak disertai borok yang terinfeksi dan infeksi itu bisa menyebar cepat.
Baca Juga: Beda Gejala, Kenali Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Pada Umumnya
Kondisi ini berisiko menyebabkan sepsis pada pasien, yang bisa mengakibatkan kematian bila tak segera ditangani. Selain itu, pasien mungkin harus menjalani amputasi.
Sayangnya, banyak orang tidak menyadari gejala mematikan ini. Padahal, hal ini berisiko membuat Anda tidak mendapatkan perawatan yang tepat, seperti pemberian antibiotik dan pengangkatan jaringan yang terinfeksi atau mati.
Jika Anda menderita penyakit kaki diabetik, neuropati, menderita diabetes, kaki mati rasa, bisul dan kaki bengkak hingga memerah atau kaki berwarna lebih gelap, segera konsultasi dengan dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif