Suara.com - Seorang pria meninggal dunia secara tragis akibat tumor otak, yang semasa hidupnya disangka hanya sleep apnea.
Pria bernama James Lamerton, dari Leigh-on-Sea, Essex ini sempat dirawat di rumah sakit karena masalah tidur sleep apnea dan minum obat untuk mengatasi migrain.
Kemudian, ia mengeluh mengalami kelelahan. Tetapi, kala itu masih belum diketahui dirinya menderita tumor otak.
November 2021 lalu, James pun meninggal dunia dan baru diketahui ada tumor otak di kelenjar pinealnya yang disebut sebagai glioblastoma tingkat empat yang fatal.
Pria itu meninggal dunia meninggalkan istrinya, Myriam dan anak perempuannya yang masih berusia 2 tahun.
Sejak kematian James, Myriam bekerja dalam penelitian tumor otak untuk meningkatkan kesadaran semua orang mengenai penyakit tersebut.
"Kita perlu mengubah persepsi mengenai tumor otak. Bagi saya, itu bisa terjadi pada semua orang dan mereka yang Anda kenal atau cintai," kata Myriam dikutip dari Mirror UK.
Myriam mengaku sudah mengira ada sesuatu yang tidak beres ketika suaminya, James sering pergi ke toilet.
"Saat dia mulai bangun secara teratur di malam hari untuk ke toilet, waktu itu saya pikir ada yang aneh dengan dirinya sehingga saya memintanya periksa ke dokter. Ternyata, ia menderita kanker prostat seperti ayahnya," jelasnya.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Picu Rasa Khawatir Masyarakat Banjarbaru, Diskes: Patuhi Prokes
Kemudian, James mulai mengalami sakit kepala, pusing dan masalah penglihatan. Mereka pun pergi ke klinik yang mendiagnosis James dengan sleep apnea.
Dokter mengatakan pusing dan sakit kepala yang dialami James akibat kurang tidur. Saat itu, Myriam pun merasa diagnosa dokter cukup masuk akal.
Myriam mengaku sudah 8 kali membawa James ke dokter antara Agustus hingga pertengahan Oktober 2021.
Kemudian, kondisi James justru semakin pucat. Myriam sudah beberapa kali memintanya untuk pergi ke rumah sakit, tetapi ia selalu menolak dan mengaku hanya ingin istirahat.
Lambat laun, kondisi James terus menurun karena tidak bisa makan dan sakit parah di bagian matanya.
Ia pun menjalani MRI yang mendeteksi ada tumor di otaknya. Dokter juga menemukan penumpukan cairan yang dikenal sebagai hidrosefalus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan