Suara.com - Pemerintah Spanyol mengubah skema dosis vaksinasi cacar monyet, demi mencegah penyebaran penyakit yang merebak di Eropa Barat ini.
Dilansir ANTARA, otoritas kesehatan Spanyol menyetujui strategi baru vaksinasi cacar monyet sehingga warga diperbolehkan divaksin dengan dosis lebih kecil.
Setiap dosis vaksin Imvanex buatan Bavarian Nordic akan dipecah menjadi lima dosis, kecuali bagi perempuan yang sedang mengandung serta orang-orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, kata kemenkes melalui pernyataan.
Imvanex --juga dikenal dengan nama merek Jynneos--adalah satu-satunya vaksin yang saat ini tersedia untuk cacar monyet.
Dengan strategi baru tersebut, Spanyol mengikuti langkah yang diterapkan Inggris setelah Badan Obat-Obatan Eropa pekan lalu mengeluarkan keputusan untuk mengizinkan "penghematan dosis".
Inggris sebelumnya pada Senin juga menyetujui penggunaan dosis lebih kecil vaksin cacar monyet.
Pada Senin, Spanyol menerima 5.000 dosis lagi vaksin tersebut, sehingga totalnya berjumlah lebih dari 17.000 dosis.
Spanyol merupakan salah satu negara yang paling parah dilanda penyakit tersebut. Ada lebih dari 6.119 kasus cacar monyet yang ditemukan sejak Mei di negara itu.
Di seluruh dunia, sudah lebih dari 40.000 kasus cacar monyet yang ditemukan di 80 negara yang tidak menganggap penyakit itu sebagai endemi.
Baca Juga: Upaya Pencegahan Cacar Monyet, Bandara Soekarno-Hatta Perketat Pengawasan Terhadap Penumpang
Cacar Monyet Bisa Menular ke Hewan Peliharaan
Melansir laman News18, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikta telah menerapkan kepada para pasien cacar monyet untuk menjauhi hewan peliharaan. Hal ini karena di dalam jurnal medis Lancet, yaitu laporan di Prancis mengungkapkan seekor anjing greyhound Italia tertular virus.
Dikatakan, anjing tersebut tidur bersama kedua pria yang terinfeksi cacar monyet pasca berhubungan seks dengan pasangan lainnya. Kondisi tersebut menyebabkan kedua pria tersebut mengalami lesi dan gejala lainnya.
Tidak hanya itu, kondisi itu juga menyebabkan anjing greyhound tersebut mengembangkan gejala yang sama seperti virus cacar monyet. Kondisi ini sendiri yang juga dikatakan sebagai laporan pertama cacar monyet pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Oleh karena itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan, hewan peliharaan yang melakukan kontak dengan pasien cacar monyet harus melakukan isolasi di tempat yang jauh dari manusia dan binatang lainnya.
Berita Terkait
-
Jude Bellingham Bidik Kemenangan Beruntun Real Madrid Lawan Barcelona di Bernabeu
-
Lamine Yamal Sebut Real Madrid Tim Pencuri, Andres Iniesta: Itu Bumbu El Clasico
-
Prediksi Real Madrid vs Barcelona: Misi Balas Dendam Los Merengues
-
Modus Licik Eks ART Curi 5 Jam Mewah Iker Casillas, Kerugian Capai Rp3,5 M
-
Real Madrid vs Barcelona: Duel Harga Diri, Lini ke Lini Siapa Lebih Unggul?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan