Suara.com - Minum air mineral menjadi salah satu kebutuhan untuk menopang kesehatan tubuh. Air bahkan mendominasi hingga 70 persen dari berat badan manusia.
Tetapi, tidak semua air layak untuk diminum. Berdasarkan aturan dari Kementerian Kesehatan, minimal ada tiga syarat air mineral memiliki kualitas baik untuk diminum, yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
Walaupun tetap terlihat bening, air bisa saja tercemar zat kimia atau mikroorganisme yang bisa berbahaya untuk tubuh. Hal itu dikatakan oleh Ahli Gizi Klinik - dr. Diana Sunardi.
"Air minum bisa tercemar, jadi harus diperhatikan sumbernya dari mana, kemudian pengemasannya bagaimana. Itu harus benar-benar diperhatikan karena baik yang senyawa kimia ataupun bakteri dapat mempengaruhi," katanya dalam webinar, Rabu (24/8/2022).
Cuaca ekstrem juga dapat memengaruhi kualitas air akibat faktor lingkungan. Diana menjelaskan, mengonsumsi air yang tercemar bakteri, logam berat, senyawa kimia, pestisida, dan organik, dapat membahayakan kesehatan.
"Karenanya, sebaiknya pilih air minum yang berasal dari sumber terlindungi dan diproses sesuai dengan standar kesehatan," pesan Ketua Indonesian Hydration Working Group tersebut.
Apabila mengonsumsi air kemasan, masyarakat juga harus memastikan bahwa produk sudah terdaftar pada Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Badan POM.
Senior Brand Manager Danone AQUA - Flora Tobing mengatakan, pihaknya hanya mengambil sumber air yang berkualitas tinggi dengan banyak syarat.
"Air kami datangnya dari sumber alami yang terlindungi dan menyeleksi sumber tersebut yang sudah lolos sembilan kriteria, lima tahapan, dan satu tahun penelitian. Jadi nggak semua sumber air," katanya dalam acara yang sama.
Baca Juga: Cardi B Gunakan Air Rebusan Bawang untuk Mencuci Rambut, Emang Ada Manfaatnya?
Seleksi yang ketat itu sengaja dilakukan untuk menargetkan sumber air murni dan terlindungi. Artinya, lanjut Flora, air diambil langsung dari alam dan diproses tanpa tersentuh sama sekali oleh tangan manusia.
"Dan terlindungi dari pencemaran karena tidak hanya berasal dari air tanah dalam yang terlindungi, tapi ekosistem di sekitar sumber juga terlindungi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial