Suara.com - Gejala cacar monyet atau monkeypox diketahui memunculkan berbagai gejala, seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening hingga munculnya ruam atau lesi kulit.
Lesi kulit ini adalah gejala cacar monyet yang paling umum, dan dapat terlihat mirip dengan jerawat atau lecet.
Dilansir dari Verywell Health, lesi cacar monyet memiliki karakteristik unik yang dapat membantu Anda membedakannya dari kondisi dermatologis lainnya. Namun tentunya penegakan diagnosis harus diperoleh dari tenaga kesehatan yang mengambil sampel.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lesi cacar monyet berkembang melalui empat tahap, yang masing-masing berlangsung sekitar satu hingga dua hari. Tahapan tersebut adalah makula (lesi datar), papular (lesi yang meninggi), vesikular (lesi berisi cairan), pustular (lesi yang meradang dan berisi nanah).
Setelah itu, mereka berkeropeng dan mengelupas. Durasi total penyakit cacar monyet biasanya antara dua hingga empat minggu.
Meskipun mereka dapat muncul di mana saja di tubuh, lesi cacar monyet sering diidentifikasi pada alat kelamin, tangan, kaki, dada, dan wajah selama wabah khusus ini. Mereka juga dapat muncul di dalam tubuh di permukaan mukosa seperti mulut, anus, atau vagina.
Di sisi lain, warna cacar monyet dapat bervariasi berdasarkan warna kulit seseorang atau stadium virus. Para ahli melaporkan melihat benjolan opal atau keputihan, tetapi benjolan itu juga bisa lebih merah, merah muda, coklat, atau ungu.
Perlu digarisbawahi bahwa timbulnya gejala cacar monyet mirip dengan flu, yang berarti kemungkinan akan dimulai dengan demam.
Jadi jika Anda melihat ada benjolan atau lepuh baru tetapi merasa sehat, ada kemungkinan besar kulit Anda bereaksi terhadap sesuatu selain cacar monyet.
Baca Juga: 3 Langkah yang Musti Dilakukan Jika Anda Positif Cacar Monyet
Gejala seperti flu mulai sekitar tiga minggu setelah paparan cacar monyet, dan lesi atau ruam mungkin mulai muncul antara satu hingga empat hari setelah itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!