Suara.com - Aktor Aliando Syarief mengatakan gangguan mental Obsessive Compulsive Disorder (OCD) yang dideritanya merupakan akibat dari kekerasan yang pernah dialaminya oleh orang terdekat.
"Ada yang bilang Ali ilang kena OCD karena dijudge, gara-gara dibully, gara-gara nggak laku, udah nggak ada tawaran kali, padahal bukan itu," kata Aliando, dikutip dari YouTube Ricky Cuaca, Senin (29/8/2022).
Ia melanjutkan, "kalau bisa dibilang, kasus gue ini hampir ada namanya domestic abuse, kayak gue dipaksa untuk bekerja, menduiti mereka, kalau nggak, gue disiksa."
Pria 26 tahun ini mengatakan bahwa tindakan kriminal tersebut dilakukan oleh orang terdekatnya. Sayangnya, ia tidak dapat melaporkannya ke polisi karena tidak adanya barang bukti.
Terlepas dari kasus Aliando, laman resmi PBB menjelaskan bahwa domestic abuse merupakan perilaku dalam hubungan apa pun yang digunakan untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan dan kontrol atas anggota yang tinggal satu rumah.
Jadi, domestic abuse dapat dialami seseorang dalam hubungan apa saja asalkan dirinya dan pelaku tinggal dalam rumah yang sama.
Kekerasan ini dapat berupa fisik, seksual, emosional, ekonomi, maupun psikologis, atau tindakan ancaman untuk memengaruhi orang lain.
Kekerasan dalam rumah tangga memengaruhi perilaku
Berdasarkan Verywell Mind, seseorang yang dulunya ramah dan ceria lalu berangsur-angsur menjadi pendiam dan menarik diri dari interaksi sosial bisa menjadi tanda mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Baca Juga: Aliando Syarief Nyengir Mau Syuting Adegan Ciuman, Natasha Wilona Melongo: Awas Ya!
Tanda lainnya berupa:
- Menjadi pendiam dan menjauh
- Mulai mengisolasi diri dengan memutuskan kontak dengan teman atau anggota keluarga
- Keluar dari aktivitas yang biasanya mereka minati
- Menunjukkan privari berlebihan mengenai kehidupan pribadi mereka atau orang yang menjalin hubungan dengan mereka
- Sering terlambat masuk kerja, sekolah, atau janji lain
- Menunjukkan tanda-tanda ketakutan
Kekerasan dalam rumah tangga bukan tentang kekerasan, melainkan tentang kontrol dari orang lain. Karenanya, seorang korban bisa tampak seperti dikendalikan atau dimanipulasi dalam semua bidang kehidupan mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas