Suara.com - Indonesia masih dilanda endemik demam berdarah dengue atau DBD. Kabar baiknya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI baru saja mengeluarkan izin edar Qdenga atau vaksin dengue di Indonesia.
Vaksin Qdenga bisa mencegah penyakit dengue seperti demam berdarah akibat virus dengue serta dapat diberikan pada orang usia 6 hingga 45 tahun.
Vaksin yang diproduksi IDT Biologika GmbH German ini merupakan vaksin Dengue kedua yang izin edarnya disetujui BPOM, setelah vaksin Dengvaxia yang terdaftar atas nama PT Aventis Pharma.
"Vaksin Qdenga merupakan jenis Live Attenuated Tetravalent Dengue Vaccine (TDV) yang terdiri atas 4 strain Virus Dengue, yaitu strain Dengue serotipe 2 attenuated (TDV-2), rekombinan strain Dengue serotipe 2/1 (TDV-1), rekombinan strain Dengue serotipe 2/3 (TDV-3), dan rekombinan strain Dengue serotipe 2/4 (TDV-4)," ujar BPOM melalui keterangan yang diterima Suara.com, Jumat (9/9/2022) kemarin.
Adapun dalam pembuatannya, vaksin Qdenga dibuat dari virus dengue yang dilemahkan, dan bahan lainnya menggunakan virus lainnya yang dilemahkan dan direkayasa menggunakan virus dengue tipe 1, tipe 3 dan tipe 4.
Untuk efikasi atau kemajuran pencegahan dan perlindungan vaksin Qdenga ini bisa mencapai 80,2 persen. Hal ini sesuai dengan hasil uji klinik fase 3 dan fase 2.
"Sementara efikasinya untuk mencegah hospitalisasi akibat virus Dengue sebesar 95,4 persen," tambah BPOM.
Bahkan, ditemukan juga bahwa vaksin dengue ini punya efek yang baik pada orang yang sudah punya kekebalan atau antibodi virus dengue dan yang belum memiliki antibodi virus dengue.
Sedangkan terkait efek samping pemberian vaksin ini, hal yang paling sering dilaporkan cenderung ringan hingga sedang. Seperti nyeri pada tempat suntikan, erythema atau bercak kemerahan, dan pembengkakan sementara yang hilang dalam 1 hingga 3 hari setelah pemberian vaksin.
Baca Juga: BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Qdenga untuk Penyakit Dengue
Sedangkan efek simpang sistemik meliputi myalgia atau nyeri otot, malaise, asthenia atau rasa lelah, iritabilitas, drowsiness alias mengantuk, hilang nafsu makan, dan demam.
"Tidak ada kejadian haemorhage atau perdarahan karena dengue, serta reaksi anafilaksis yang dilaporkan setelah pemberian Vaksin Qdenga dalam studi klinik. Reaksi hipersensitivitas juga sangat jarang dilaporkan, yaitu kurang dari 0,1 persen dari total subjek," tutup BPOM.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern