Suara.com - Hewan dan tumbuhan jadi sumber pangan bagi manusia untuk mendapatkan gizi juga sebagai sumber energi. Tapi, ada sebagian orang yang memilih hanya konsumsi makanan dari sumber nabati atau tumbuhan.
Pola makan itu dikenal juga dengan istilah vegetarian. Ahli gizi dr. Larry Tumalun, M.Gizi., Sp.GK., menjelaskan bahwa pola makan vegetarian secara garis besar tidak mengonsumsi produk hewani, kecuali susu dan telur.
Sehingga sumber protein yang biasanya didapat dari daging merah maupun daging putih, digantikan dengan sumber nabati seperti tahu dan tempe. Lalu muncul pertanyaan apakah dengan begitu gizi yang diperlukan tetap terpenuhi?
Pada artikel Taya Dokter kali ini, dokter Larry akan menjelaskan hal tersebut.
Hanya konsumsi produk nabati memang cukup penuhi asupan gizi, dok?
Secara sederhana, komponen nutrisi ada empat kelompok. Pertama karbohidrat, kedua protein, lalu lemak, dan vitamin serta mineral. Biasanya kita sebut sumber protein juga sebagai sumber lemak, misalnya kacang-kacangan. Jadi juga itu sebagai sumber lemak.
Kita tinggal melengkapi dengan makanan tinggi vitamin dan mineral itu yang ada di sayur dan buah. Kalau itu digabung dengan baik, maka bisa balance. Jadi kalau balance bisa sempurna dan tidak menyebabkan masalah jangka pendek maupun jangka panjang.
Produk hewani dikenal mengandung kolesterol tinggi. Apa benar sumber nabati lebih rendah lemak?
Pada kasus orang yang alami malnutrisi, makan hewani sangat dianjurkan karena itu nutrisinya memang lebih tinggi protein dan lemak. Ada penelitian yang membandingkan 100 gram kedelai dengan 100 gram sapi, mana yang lebih punya keunggulan. Ternyata 100 gram sapi jumlah protein lebih tinggi.
Baca Juga: Farel Prayoga Hobi Makan Pare Mentah, Apa Manfaatnya Jika Rutin Dikonsumsi?
Tapi setelah diaplikasikan ke masyarakat, orang lebih pilih hewani, justru angka obesitas meningkat, kasus kencing manis meningkat. Jadi jangan bandingkan dengan berat dalam gram tapi dalam kalori. Karena yang dibutuhkan manusia itu kalori. Orang dewasa butuh sekitar 2000 kalori dalam sehari, bukan jumlah dalam gram.
Jadi, 100 kalori daging sapi dan tempe dengan jumlah kalori sama ternyata ditemukan kalau sumber tumbuhan jauh lebih unggul dan lemak lebih kecil. Jadi dengan konsumsi makanan tumbuhan, itu juga menghindara lemak berlebih.
Vegetarian masih bisa konsumsi susu, berarti sumber nutrisi sudah terpenuhi, dok?
Dulu susu memang dianggap mampu memenuhi semua nutrisi yang dibutuhkan manusia. Tapi, ternyata gak juga. Konsumsi berbasis tumbuhan ini sebetulnya bukan hanya rekomendasi lokal, tapi juga WHO, Organisasi Kesehatan Dunia. Saya cek 2018 dan 2020 masih sama bahwa yang disebut WHO sebagai healthy food adalah makanan berbasis tumbuhan. Tinggal satu yang dari hewani, yaitu ikan.
Problemnya adalah kadang orang vegetarian hanya berpikir yang penting tidak konsumsi hewani. Padahal nabati juga harus tetap diatur kombinasinya. Maka manfaat dari susu bisa didapat juga dari tumbuhan.
Punya pertanyaan seputar kesehatan, diet, hingga urusan ranjang? Suara.com bisa membantu Anda menemukan jawabannya. Tulis pertanyaan Anda di kolom komentar, untuk bisa dijawab oleh pakar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?