Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM kembali merilis temuan kosmetik dan obat kuat herbal mengandung sildenafil atau viagra untuk lelaki dengan disfungsi ereksi.
Adapun sildenafil adalah salah satu bahan kimia obat atau BKO yang pemberiannya harus berdasarkan resep dokter dan tidak bisa sembarangan, karena bisa menimbulkan efek samping berbahaya, sehingga tidak boleh jadi kandungan obat herbal.
Menurut BPOM, sildenafil sitrat jadi BKO terbanyak yang ditemukan dalam pengujian dan sampling selama Oktober 2021 hingga Agustus 2022, dengan rincian 41 produk obat tradisional mengandung BKO dan 16 produk kosmetik mengandung bahan dilarang atau bahan berbahaya.
“Total temuan obat tradisional dan suplemen kesehatan ilegal dan atau mengandung BKO sebanyak lebih dari 658.205 pieces dengan nilai keekonomian sebesar Rp 27,8 miliar,"
"Sedangkan total temuan kosmetik ilegal dan atau mengandung bahan dilarang/berbahaya selama periode yang sama, yaitu sebanyak lebih dari 1 juta pieces dengan nilai keekonomian sebesar Rp34,4 miliar,” ungkap Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI, Reri Indriani saat konferensi pers di Jakarta (4/10/2022).
Selain sildenafil atau viagra penambah stamina lelaki, ada juga BKO deksametason (steroid), fenilbutazon (antinyeri), dan parasetamol (obat penurun panas) pada produk obat tradisional untuk mengatasi pegal linu.
Disusul obat tradisional mengandung BKO efedrin (anti darah rendah) dan Pseudoefedrin HCL (anti flu), dengan klaim yang digunakan secara tidak tepat untuk penyembuhan dan pencegahan pada masa pandemi Covid-19.
Adapun penambahan sildenafil sitrat tanpa resep dokter bisa sebabkan efek samping berupa kehilangan penglihatan dan pendengaran, nyeri dada, pusing, pembengkakan di mulut, bibir, dan wajah, stroke, serangan jantung, bahkan kematian.
Lalu deksametason, fenilbutason, dan parasetamol dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, osteoporosis, gangguan hormon, hepatitis, gagal ginjal, dan kerusakan hati.
Baca Juga: BPOM Temukan Vitamin Ilegal Senilai Rp185 Miliar, Ini Bahayanya
Sementara efedrin dan pseudoefedrin berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu pusing, sakit kepala, mual, gugup, tremor, kehilangan nafsu makan, iritasi lambung, reaksi alergi seperti ruam dan gatal, kesulitan bernafas, sesak di dada, pembengkakan di mulut, bibir, dan wajah, atau kesulitan buang air kecil.
Selain itu ada juga temuan kandungan berbahaya pada kosmetika, yang didominasi bahan pewarna yang dilarang, yaitu merah K3 dan Merah K10.
Pewarna merah K3 dan merah K10 merupakan bahan yang berisiko menyebabkan kanker atau bersifat karsinogenik.
Adapun pewarna merah K3 dan merah K10 umumnya digunakan dalam industri tekstil atau pewarna pakaian.
Berita Terkait
-
Viral Banget, DAVIENA Skincare Apakah Sudah BPOM? Cek Varian Apa Saja yang Sudah Terdaftar
-
Puluhan Siswa SDN 01 Gedong Pasar Rebo Keracunan MBG, Mi Goreng Pucat dan Bau Diduga Jadi Pemicu
-
Nikita Mirzani Ultimatum BPOM: Kalau Tidak Hadir Sidang, Ada Apa-Apanya!
-
Keras, Nikita Mirzani Minta BPOM Dibubarkan Jika Mangkir Lagi di Sidang
-
Nikita Mirzani Tuding BPOM Tak Netral Gara-Gara Tolak Jadi Saksi Ahli di Sidangnnya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!