Suara.com - Faktor risiko penyakit jantung dapat dihindari melalui pola makan dan rutin berolahraga. Begitupun bagi pasien jantung, pola makan memegang peranan agar ritme kerja jantung berfungsi secara normal tanpa adanya penyumbatan di pembuluh darah akibat pola makan yang salah.
Pada momentum Hari Jantung Sedunia, 29 September lalu, Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan kembali mengingatkan pentingnya pola makan sehat, melalui skema diet yang tepat agar jantung sehat.
Makanan sehat untuk jantung tidak saja mengurangi faktor risiko penyakit jantung, tapi juga mampu menguranhi risiko peradangan, tekanan darah, kolesterol dan trigliserida.
Melalui edukasi sehat bertajuk "Rekomendasi Diet Untuk Jantung Sehat", pada Jumat (30/09/2022), Dokter Spesialis Jantung Pembuluh Darah Siloam Hospitals Dhirga Surya, dr Triadi Milano Sp.JP(K) mengatakan, pasien kardiovascular selain rutinitas menkonsumsi obat, harus didukung pula makanan sehat dan rutin berolahraga.
Secara harfiah, setelah proses panjang, dari makanan yang dikonsumsi, terlebih lagi jika makanan mengandung pestisida atau melalui proses pemanasan tinggi, akumulasi radikal bebas memiliki konsekuensi yang buruk pada kesehatan, molekul-molekul yang tidak stabil dalam tubuh menganggu struktur dan fungsi sel, contohnya di pembuluh darah terjadi penumpukan lemak di lapisan pembuluh darah.
"Ini berbahaya, karena dari ketidaktahuan atau minimnya informasi, termasuk pada pola makan yang berlebihan akan berisiko mengidap penyakit jantung," kata dr. Triadi.
Peran Sayuran dan Buah Segar
Mengacu pada data penelitian, konsumsi sayuran dan buah buahan segar atau tinggi serat adalah yang terbaik bahkan sebaiknya menkonsumsi sampai 2 kali dalam sehari. Ikan yang tinggi omega 3, juga dapat dilakukan 4-5 kali dalam seminggu.
Adapun untuk daging putih (telur, ayam) sesungguhnya dibatasi 3 kali dalam seminggu serta daging merah yang hanya maksimal cukup 2 kali dalam seminggu. Karbohidrat tinggi gula (biskuit, mentega) sebaiknya dibatasi satu kali saja dalam seminggu.
"Dan yang justru saya beri rekomendasi adalah konsumsi kacang kacangan yang, dengan mengkesampingkan risiko bagi penderita asam urat, dapat dikonsumsi sampai 400 gram/hari," tutur dr. Triadi.
Baca Juga: Olahraga Aerobik Disebut Cocok untuk Cegah Serangan Jantung, Begini Penjelasan Dokter
"Agar lebih mudah dipahami, makanan sehat yang berguna bagi kesehatan jantung antara lain Beras Merah, Sayuran Hijau, Ikan, Buah seperti Alpukat , Apel, Pepaya, Pisang, Jeruk dan lainnya dan bisa di tambah konsumsi minyak zaitun," jelasnya.
Menutup sesi edukasi singkatnya, disampaikan pula bahwa kadar kolesterol dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi, pun pula gaya hidup yang sehat dengan rutin berolahraga. Prinsip sama juga berlaku untuk para pasien kardiovascular, yang tentunya dilengkapi konsumsi obat teratur.
Berita Terkait
-
Tanya Dokter: Coba Pola Makan Plant Base Kok Malah Lemas, Dok?
-
5 Minuman Ini Bagus Dikonsumsi Pagi Hari, Bantu Menghilangkan Lemak Perut
-
Tips Menjaga Makanan Agar tak Terkontimasi Zat Berbahaya
-
Mau Umur Panjang? Pilih dan Terapkan Diet Ini
-
Mengenal Diet Mediterania dan Manfaatnya yang Baik untuk Kesehatan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!