Suara.com - Inkontinensia urine adalah kondisi ketika seseorang sulit menahan buang air kecil hingga bisa menyebabkan kebiasaan mengompol. Inkontinensia urine umumnya dialami perempuan.
Inkontinensia urine bisa membuat penderitanya mengeluarkan urine tanpa kendali saat beraktivitas ringan. Seperti batuk, tertawa, bersin, berlari atau mengangkat beban berat.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menyebut, dari 25 juta orang berusia di atas 18 tahun yang mengalami berbagai jenis inkontinensia urine, ternyata 85 persennya adalah perempuan.
Untuk itu penting bagi perempuan menjaga kesehatan dasar panggul dan otot-ototnya, karena memiliki fungsi mulia untuk menjaga posisi kandung kemih, rahim dan sistem pencernaan.
Dikatakan dokter dari Jakarta Urogynecology Center di RS YPK Mandiri Jakarta, dr. Nadir Chan, jika dasar panggul rusak atau lemah, maka ada berbagai risiko kesehatan bisa terjadi.
"Mulai Prolaps Organ Panggul (POP), inkontinensia urine, inkontinensia fekal, hingga masalah disfungsi seksual," kata dr. Nadir dalam siaran tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (6/10/2022).
Pengobatan Inkontinensia Urine
Pengobatan inkontinensia urine bisa dilakukan dalam dua acara, yaitu pengobatan nonoperasi dan operasi. Pengobatan nonoperasi misalnya latihan kegel, penggunaan kursi elektromagnetik, dan femilift.
Namun jika terapi tersebut tidak bisa dilakukan, maka bisa melakukan tindakan operasi baik yang sifatnya minimally invasive surgery atau bedah terbuka.
Setidaknya ada tiga jenis pengobatan masalah inkontinensia urine seperti kursi elektromagnetik, Femilift menggunakan laser CO2 dan metode Transobturator Tape.
Baca Juga: Bikin Ni Luh Djelantik Ngamuk! Heboh Bule Bangga Pamer Momen Kencing Sembarangan di Gunung Bromo
Kursi elektromagnetik bekerja dengan energi HIFEM (high-intensity focused electromagnetic energy) yang bisa dilakukan sembari duduk biasa dan tetap menggunakan busana lengkap.
Saat terapi dijalankan, kursi magnet akan menginduksi kontraksi otot supramaksimal dengan mengeluarkan getaran yang membuat dasar panggul hingga otot terdalam berkontraksi setara dengan 11.000 hingga 20.000 gerakan Kegel.
Otot-otot dasar panggul akan terlatih kembali secara merata. Demikian pula dengan kontrol neuromuskularnya. Kursi magnetik termasuk tindakan non-invasif.
Namun meski tanpa rasa nyeri, beberapa hari pascatindakan pasien mungkin akan merasakan seperti habis olahraga sedang hingga berat.
Meski demikian kursi elektromagnetik tidak dianjurkan penggunaannya pada beberapa kondisi seperti perempuan hamil, mengidap masalah jantung, pasien kanker serta beberapa kondisi lainnya.
Sementara FemiLift adalah terapi dasar panggul yang masuk minimally invasive menggunakan teknologi laser CO2. Nantinya sebuah alat berbentuk tube kecil berisi laser CO2 akan dimasukkan ke vagina.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial