Suara.com - Sejumlah korban selamat tragedi Kanjuruhan di Malang ada yang masih mengalami mata merah setelah berhari-hari peristiwa itu terjadi. Dari foto yang beredar di media sosial, nampak korban alami mata merah di sklera atau area putih bola mata.
Dokter spesialis mata prof. dr. Nila F Moeloek menjelaskan bahwa kondisi tersebut bisa jadi karena reaksi zat kimia yang masuk akibat paparan gas air mata yang ditembakan polisi ke tribun penonton stadion Kanjuruhan, Malang.
"Bisa juga iritasi. Kalau pendarahan merahnya bener-benet merah meleber. Tapi kalau merah kayak orang alergi, bisa juga dia alergi," ucap Menteri Kesehatan periode 2014-2019 tersebut.
Ia menjelaskan bahwa mata merah itu termasuk cara tubuh mempertahan diri dari zat kimia yang masuk. Pembuluh darah di mata lakukan pertahanan agar zat kimia dari gas air mata tidak semakin masuk ke dalam bagian mata.
Meski begitu, prof Nila menegaskan bahwa kecil kemungkinan kondisi itu menyebabkan mata jadi katarak.
"Kalau cepat dicuci, nggak bisa (bikin katarak)," ucapnya.
Agar sklera kembali memutih dan menjadi normal, menurut prof. Nila, hal itu bisa berbeda-beda pada setiap orang.
"Tergantung. Kalau alergi tiap orang bisa berbeda-beda," kata prof. Nila.
Sebelumnya, dokter spesialis Mata JEC Kedoya dr Florence Meilani Manurung, SpM., juga mengatakan bahwa kondisi mata merah itu bisa hilang sendiri selama penglihatan tidak buram.
Baca Juga: Shin Tae-yong Siap Mundur Andai Iwan Bule Lengser, Jokowi: Jangan ke Mana-mana Dulu
Kondisi itu bisa terjadi karena adanya pembuluh darah kecil yang pecah sebingga membuat mata menjadi merah atau didebut juga subconjungtiva bleeding.
"Merahnya karena pembuluh darah kecil pecah. Bisa karena dikucek oleh orangnya atau lebam karena kena trauma tumpul. Asalkan tidak buram dan nyeri, mata merahnya (subconjungtiva bleeding) akan hilang sendiri," jelas Dokter Florence saat dihubungi Suara.com, Minggu (9/10/2022).
Ia mengingatkan, apabila mata merah berkembang jadi terasa nyeri dan pandangan agak kabur, sebaiknya segera untuk menemui dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan