Suara.com - Masuk usia 8 bulan kehamilan, ukuran janin sudah sangat besar. Beratnya bahkan mencapai 2kg. Tak heran ibu akan merasa semakin sering alami sakit pinggang juga mudah lelah.
Meski pembentukan organ vital janin sudah tumbuh lebih baik, tetapi masih dikatakan prematur bila dilahirkan. Kenapa demikian?
Dikutip dari kanal YouTube Tanyakan Dokter, pada artikel ini akan dijelaskan oleh dokter Jeffry Kristiawan. Sekaligus melanjutkan artikel perkembangan janin setiap minggu, kali ini memasuki usia 30-32 minggu.
Usia 31 Minggu
Pada kondisi ini janin sudah makin besar, beratbya 1,5 sampai 1,7 kg. Janin makin berat, sehingga ibu mulai tidak nyaman. Gerakan janin, karena dia sudah agak besar, jadi terasa lebih sakit bagi ibu.
Pembentukan organ vital telah cukup matang, tetapi belum berfungsi maksimal. Sehingga janin masih dikatakan prematur bila dilahirkan.
Bulu rambut halus perlahan sudah mulai rontok. Intinya, janin sudah tahap penyelesaian. Tapi masih prematur.
Ibu semakin mudah capek. Karena janin semakin besar, juga beratnya air ketuban, berat rahim, berat payudara, penambahan darah, sehingga ibu jadi mudah capek, kram kaki, juga sakit pinggang.
Ibu disarankan untuk lebih sering kontrol, bisa sebulan sekali atau dua minggu sekali. Tergantung dengan kondisi kesehatan ibu dan janin.
Baca Juga: 3 Minggu setelah Sang Suami Menjalani Vasektomi, Wanita Ini Kaget Dirinya Hamil
Pada usia ini, janin bergerak lebih sedikit. Itu karena dia sering tidur dan dalam waktu lama. Bisa jadi hanya terasa satu kali setiap satu jam. Kondisi itu masih normal, selama saat kontrol janin dikatakan baik-baik saja.
Usia 32 Minggu
Di usia ini berat bayi sudah mencapai 1,8 sampai 2 kg. Perut ibu pun sudah semakin esar dan berat. Terpenting dari usia ini, perkembangan otaknya sangat pesat. Ukuran kepalanya sudah mulai proporsional.
Gerakan semakin jarang karena janin sudah semakin besar dan ruangnya jadi lebih sempit. Berat badan ibu pun ikut bertambah, salah satunya dipengaruhi cairan darah yang bertambah sampai 40-50 persen dari normalnya. Sehingga kadang muncul bengkak di kaki dan kesemutan.
Ibu juga jadi sering kencing. Walaupun itu harus dibedakan antara kencing, keputihan, atau ketuban. Untuk membedakannya sebenarnya peelu pemeriksaan dengan kertas lakmus atau dengan feeling mencium. Kalau urine baunya seperti amonia atau pesing, sedangkan ketuban baunya agak manis.
Pola makan ibu juga harus diperhatikan. Lebih baik sedikit tapi sering karena lambung ibu makim ditekan oleh rahim jadi mudah kenyang. Usia mendekati persalinan, ibu sebaiknya lebih memperhatikan kondisi apa pun yang terasa tidak nyaman sebaiknya segera tanyakan ke dokter maupun bidan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja