Suara.com - Memasuki pergantian musim, penyakit batuk dan flu rentan terjadi pada anak-anak. Terkadang, penyakit itu juga bisa saja terjadi bila anak mengalami alergi.
Bila sudah begitu, orang tua biasanya memberikan pengobatan paracetamol kepada anak agar batuknya segera sembuh. Namun, akibat adanya lonjakan kasus gangguan ginjal akut misterius yang banyak menyerang anak-anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan untuk hentikan sementara penggunaan paracetamol untuk anak.
Meski begitu, orang tua tak perlu bingung. Pengobatan batuk dan flu pada anak sebenarnya bisa juga dilakukan secara alami dati rumah, lho. Dikutip dari Hello Sehat, berikut lima pengobatan alami saat anak batuk dan flu sebelum dibawa ke dokter.
1. Anak harus istirahat cukup
Anak perlu istirahat selama batuk dan flu. Lama istirahatnya tergantung dari parahnya batuk dan seberapa berat gejala lainnya, seperti demam atau pilek. Saat terserang batuk, biasanya anak membutuhkan 2-3 hari untuk istirahat.
Pastikan anak istirahat di rumah dengan tidur cukup dan tidak menjalani aktivitas fisik yang bisa memperlambat penyembuhan batuk. Sebaiknya anak tidak bermain di luar rumah agar tidak menularkan ke anak lain juga.
Jika kondisi batuk terjadi berulang kali sampai kondisinya lemas, sebaiknya anak juga tidak berangkat ke sekolah selama 1-2 hari sampai gejala batuk mereda.
Batuk pada anak sering disertai dengan produksi lendir yang banyak dan sulit dikeluarkan. Orang tua bisa ikut bantu anak mengeluarkan lendir dengan menepuk pelan punggungnya.
2. Beri madu
Riset yang dilakukan oleh University of North Carolina menunjukkan 90 persen anak-anak dengan gejala batuk yang mengonsumsi madu bisa membaik kondisinya.
Hasilnya memperlihatkan perkembangan kondisi yang membaik setelah mengonsumsi 1,5 sendok teh madu sebagai obat batuk setiap malam sebelum tidur.
Madu memiliki kandungan yang bersifat antibakteri dan dapat membantu melawan infeksi. Selain kandungannya yang memang ampuh menyembuhkan batuk, madu juga lebih disukai oleh anak-anak karena rasanya yang manis.
Berikut anjuran dosis madu yang diberikan sebagai obat batuk untuk anak menurut American Academy of Pediatrics:
- Umur 1-5 tahun: setengah sendok teh
- Umur 6-11 tahun: 1 sendok teh
- Umur 12 dan lebih: 2 sendok teh
Selain memberikan obat batuk untuk anak ini secara langsung, Anda juga dapat melarutkan madu ke dalam air hangat agar lebih mudah ditelan. Namun, hindari memberikan madu untuk anak yang berusia di bawah satu tahun. Karena berpotensi menyebabkan botulisme, yaitu kondisi keracunan serius yang dialami oleh bayi.
3. Hindari pemicu batuk dan alergi
Bila batuk anak tak kunjung sembuh, hindari makanan dan minuman yang menjadi pemicu batuk. Misalnya, minuman manis, minuman dingin, dan makanan yang digoreng.
Disarankan untuk memberikan makanan berkuah hangat yang bisa menghindari batuk karena gatal di tenggorokan.
Jika anak mengalami gejala batuk alergi, hindari alergen (pemicu alergi) pada anak. Perhatikan juga kebersihan kasur dan lingkungan rumah. Umumnya debu, jamur, dan bulu hewan peliharaan mudah menempel di sofa atau kasur yang bisa sebabkan anak batuk karena alerginya kumat.
4. Minum air jahe
Meminum jahe yang telah dilarutkan ke dalam air hangat atau teh juga dapat bantu meredakan gejala batuk pada anak.
Jahe termasuk obat batuk alami yang mengandung efek anti-inflamasi dan antibakteri, sehingga ampuh melawan infeksi yang disebabkan oleh kuman.
Berdasarkan data Departemen Farmasi Jazan University, jahe dapat memberikan sensasi hangat pada tenggorokan. Sensasi tersebut memberi efek melegakan pada tenggorokan yang terasa kering dan otot-otot leher yang menegang akibat batuk kering.
Pada beberapa penelitian, obat tradisional yang mengandung jahe juga turut membantu mengencerkan lendir di saluran pernafasan. Itu sebabnya, jahe cocok dijadikan obat alami untuk mengatasi batuk berdahak pada anak. Berikan obat batuk alami ini sebanyak dua kali sehari selama mengalami gejala.
5. Beri makanan dingin
Mengutip dari Mayo Clinic, makanan dingin seperti es krim, buah beku, atau camilan dingin lainnya bisa meredakan tenggorokan yang bengkak karena batuk. Es krim juga bisa membuat tenggorokan anak lebih nyaman. Tetapi, agar orang tua lebih yakin, sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?