Suara.com - Kementerian Kesehatan mengeluarkan edaran resmi kepada tenaga kesehatan dan apotek untuk tidak memberi obat sirup jenis apapun kepada masyarakat. Sebagai gantinya, Kemenkes menyarankan obat suppositoria. Apa itu obat supositoria?
Merangkum berbagai sumber, imbauan dari Kemenkes ini dikeluarkan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Itu artinya, masyarakat tak akan menemukan obat sirup untuk anak di apotek dan toko-toko obat resmi.
Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas tingginya kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. Diduga penyebabnya akibat penggunaan obat sirup. Meski demikian, hal ini belum terbukti secara ilmiah dan tim terus melakukan investigasi mendalam.
Sembari menunggu hasil investigasinya keluar, masyarakat diimbau tak menggunakan obat-obatan dalam bentuk sirup dan dianjurkan menggunakan obat tablet atau supositoria atau obat yang dimasukkan lewat anus.
Apa Itu Obat Supositoria
Merangkum laman WebMD, supositoria adalah cara lain untuk memberikan obat ke dalam tubuh. Obat jenis ini tak ditelan tapi dimasukkan ke bagian tubuh bagian bawah seperti anus atau vagina sehingga memiliki bentuk yang kecil, bulat atau kerucut untuk mempermudah prosesnya.
Supositoria mungkin bukan produk farmasi yang paling ramah yang pernah Anda gunakan, tapi obat ini dapat mempermudah obat yang tidak dapat Anda telan atau yang tidak dapat diserap oleh perut atau usus Anda dengan baik.
Supositoria terbuat dari zat seperti gelatin atau mentega kakao yang melapisi obat. Suhu tubuh akan membuat bagian luarnya meleleh dan obat itu perlahan-lahan terlepas masuk ke bagian tubuh Anda.
Supositoria rektal masuk dari tubuh bagian bawah atau anus. Panjangnya sekitar satu inci dan memiliki ujung bulat atau berbentuk peluru. Anda mungkin menggunakannya untuk mengobati:
- Alergi
- Kecemasan
- Sembelit
- Demam
- Wasir
- Mabuk
- Mual
- Sakit dan gatal
- Kejang
- Masalah kesehatan mental, seperti skizofrenia atau gangguan bipolar
Selain itu ada pula supositoria vagina yang berbentuk oval. Anda dapat menggunakannya untuk:
- Infeksi bakteri atau jamur
- Kekeringan vagina
- Kontrol kelahiran
Mengapa Menggunakan Obat Supositoria?
Anda mungkin memerlukan supositoria jika obat atau Anda sendiri masuk dalam salah satu kategori di bawah ini:
- Tidak bisa menelan obat.
- Muntah dan tidak bisa menahan pil atau cairan.
- Obat itu rasanya terlalu buruk untuk diminum.
Itulah penjelasan tentang apa itu obat supositoria. Semoga informasi bermanfaat.
Kontributor : Rima Suliastini
Berita Terkait
-
Obat Paracetamol Untuk Apa? Simak Kegunaan dan Efek Sampingnya
-
Bukan Parasetamol, Dokter Ungkap Bahan yang Sebabkan Gagal Ginjal Akut Misterius, Apa Itu?
-
Kemenkes Imbau Hindari Obat Sirup Imbas Gagal Ginjal Akut, Ini Obat yang Lebih Aman untuk Anak
-
Anak Batuk dan Flu? Coba 5 Obat Alami Ini Sebelum ke Dokter
-
6 Tanda Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Segera ke RS Jika Ada Gejala Ini!
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?