Suara.com - Setelah kepergian Clerence Chyntia, Rio Alief yang merupakan drumer Niah masih diselimuti perasaan duka. Seperti diketahui, Clerence Chyntia meninggal dunia pada 18 Oktober lalu setelah berjuang melawan penyakit kanker langka.
Rio Alief mengatakan, sang istri mengalami kanker langka dengan nama neuroendoktrin tumor yang jarang terjadi di Indonesia. Kondisi ini menyerang sel-sel saraf yang ada di seluruh tubuh dan menghasilkan hormon.
“Kankernya itu salah satu kanker yang langka, namanya neuroendoktrin tumor, itu case-nya kalau di Indonesia sekitar 150.000 per tahun, jadi 0,005 persen, itu langka banget. Jadi yang kena kanker sel-sel saraf yang sebenarnya ada di seluruh tubuh dan dia menghasilkan hormon," kata Rio Alief dikutip Suara.com dari kanal Youtube Trans TV Official, Rabu (26/10/2022).
Sebelum diketahui mengidap neuroendoktrin tumor, Rio Alief mengatakan, dokter sempat salah mendiagnosis penyakit istrinya itu. Awalnya sang istri hanya disebut mengalami kanker biasa. Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut, rupanya Clerence Chyntia mengidap neuroendoktrin tumor.
"Awalnya agak sedikit salah diagnosa sebenarnya, dari satu rumah sakit. Jadi dikira ini kanker yang umum," ujar Rio Alief
Berbicara mengenai neuroendoktrin tumor sendiri memang menjadi kondisi yang cukup langka. Meski belum diketahui jelas penyebabnya, penyakit satu ini biasanya di paru-paru, usus buntu, usus kecil, rektum, dan pankreas.
Mengutip Halodoc, rupanya neuroendoktrin juga memiliki berbagai tipe yang bisa terjadi pada penderitanya. Beberapa tipe tersebut di antaranya.
Tumor Karsinoid
- Tumor karsinoid merupakan tipe neuroendoktrin tumor yang biasanya tumbuh di beberapa bagian seperti:
- Sistem pencernaan: perut, usus kecil, usus besar, atau dubur.
- Paru-paru.
- Pankreas.
- Ovarium atau testis (jarang).
Kondisi ini juga memiliki berbagai gejala yang dirasakan mulai dari diare, kram, kelelahan, mual dan muntah, hingga penurunan berat badan.
Jaringan Pankreas
Neuroendokrin tumor tipe ini terjadi pada jaringan pankreas. Kondisi ini masuk ke dalam tumor fungsional, yaitu dapat membuat hormon mereka sendiri yang menyebabkan gejala tertentu.
Ada beberapa jenis tumor neuroendokrin pankreas fungsional yang diberi nama sesuai dengan hormon yang dilepaskannya. Misalnya, insulinoma menghasilkan terlalu banyak insulin, yang menurunkan kadar gula darah. Glucagonoma menghasilkan terlalu banyak glukagon yang meningkatkan gula darah. Gastrinoma membuat gastrin yang membantu mencerna makanan.
- Tumor yang tumbuh di pankreas ini juga bisa menyebabkan berbagai gejala di antaranya:
- Pusing, lemah, dan detak jantung terasa cepat.
- Sakit kepala, sering buang air kecil, lapar, haus, dan penurunan berat badan.
- Mual, nyeri perut, dan diare.
Karsinoma Meduler
Neuroendoktrin tumor satu ini, sering terjadi secara genetik. Kondisi ini juga berpotensi membuatnya menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh. Tipe satu ini, terjadi pada sel kelenjar tiroid yang berfungsi membuat kalsitonin atau hormon yang mengontrol kadar kalsiums.
Pheochromocytoma
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan