Suara.com - Peristiwa naas pada perayaan Halloween Itaewon, Seoul, Korea Selatan masih hangat dibahas. Tragedi yang terjadi pada Sabtu (29/10/2022) sekitar pukul 22.00 waktu setempat itu mencatat 151 korban jiwa dan 76 korban luka.
Adapun penyebab kematian para korban pesta Halloween di Itaewon sendiri disebut karena cardiac arrest. Apa itu? Selengkapnya bisa diketahui melalui penjelasan berikut ini.
Menyadur American Heart Association, cardiac arrest adalah nama lain dari henti jantung, di mana fungsi jantung pada seseorang secara tiba-tiba menghilang. Hal ini bahkan bisa terjadi pada mereka yang tidak didiagnosis menderita penyakit jantung. Ini juga akan berakibat fatal jika tidak segera mengambil langkah yang tepat.
Jika berhenti berdetak, maka jantung tidak akan bekerja dengan baik. Darah yang mengalir dari jantung menuju organ lainnya pun terhambat. Adapun akibat fatalnya, yakni membuat para penderita sulit bernapas normal, pingsan, hingga berhenti bernapas.
Gejala dan Penyebab
Dikarenakan termasuk penyakit yang datang secara mendadak, gejala yang dialami juga demikian. Para penderita cardiac arrest akan merasakan hal seperti, tubuh tiba-tiba ambruk, tidak bernapas, tidak ada denyut nadi, hingga hilang kesadaran.
Namun, ada beberapa kasus di mana para penderitanya mengalami gejala-gejala lain. Di antaranya, perasaan tidak nyaman pada dada, sesak napas, sensasi jantung berdegup kencang, serta tubuh yang melemah atau tidak bertenaga.
Penyebab cardiac arrest yang paling sering adalah fibrilasi ventrikel. Jantung memiliki empat ruang dan dua bagian bawah disebut dengan ventrikel. Saat fibrilasi, ventrikel akan bergetar tanpa tekendali hingga memicu perubahan irama jantung.
Baca Juga: WNI Saksi Tragedi Halloween Itaewon: Tragis,Ini Halloween Pertama dan Terakhir Aku
Ventrikel pada akhirnya mulai memompa secara tidak teratur. Hal ini menyebabkan jumlah darah yang dibawa ke seluruh tubuh menjadi berkurang. Pada sejumlah kasus, sirkulasi darah akan terhenti seutuhnya. Nah, kondisi ini bisa memicu kematian secara mendadak.
Tidak Sama dengan Serangan Jantung
Cardiac arrest dan serangan jantung rupanya berbeda. Serangan jantung sendiri disebabkan oleh penyumbatan yang menghentikan aliran darah ke jantung. Penyakit ini mengacu pada kematian jaringan otot jantung karena hilangnya suplai darah.
Sementara henti jantung disebabkan ketika sistem kelistrikan jantung tidak berfungsi. Penyebab lainnya sudah disinggung, yakni fibrilasi ventrikel. Pada kondisi ini, bilik jantung bagian bawah tiba-tiba mulai berdenyut kacau dan tidak memompa darah.
Pada serangan jantung, kematian dapat terjadi dengan cepat jika langkah yang tepat tidak segera diambil. Sedangkan henti jantung dapat diatasi jika melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) dan defibrillator mengejutkan jantung yang mengembalikan irama jantung normal dalam beberapa menit.
Penanganan Cardiac Arrest
Berita Terkait
-
7 Fakta Tragedi Itaewon, Kekacauan Malam Halloween yang Merenggut Nyawa Aktor Lee Ji Han
-
Fakta-fakta Distrik Itaewon, Lokasi Tragedi Halloween Maut Dipenuhi Tempat Hiburan Malam
-
WNI Saksi Tragedi Halloween Itaewon: Tragis,Ini Halloween Pertama dan Terakhir Aku
-
Mengenaskan, Lee Jihan Artis Iklan Kopi Indonesia Asal Korea Selatan Jadi Korban dalam Tragedi Halloween Itaewon
-
Kronologi dan Penyebab Hilangnya Ratusan Nyawa pada Perayaan Halloween Itaewon, Korsel
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter