Suara.com - Penyanyi Pinkan Mambo mengaku pernah berhubungan seks dengan 20 laki-laki tanpa ikatan pernikahan. Akibatnya, Pinkan Mambo sempat hamil. Namun, dia tak tahu siapa ayah biologis dari bayi tersebut.
Hal itu dialami Pinkan saat dirinya masih bergabung dalam duo Ratu bersama Maia Estianty pada tahun 2000-an.
Dikutip dari situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, orang yang aktif secara seksual disarankan untuk rutin lakukan pemeriksaan penyakit menular seksual (PMS), terutama yang memiliki lebih dari satu pasangan seks. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah PMS maupun mendeteksi penyakit secara dini.
Dianjurkan untuk lakukan percakapan terbuka dan jujur tentang riwayat seksual kepada dokter. Nantinya, dokter yang akan menilai apakah seseorang tersebut harus menjalani tes PMS atau tidak.
CDC menyarankan, siapa pun yang telah aktif berhubungan seksual dapat berisiko terinfeksi PMS atau juga bisa karena berbagi peralatan obat suntik. Orang yang pernah melakukan seks oral atau anal juga harus bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang opsi pengujian tenggorokan dan dubur.
Berikut ilustrasi singkat tentang tes PMS rekomendasi CDC AS:
Tes HIV
Semua orang mulai 13 hingga 64 tahun disarankan lakukan dites HIV setidaknya satu kali seumur hidup.
Tes Gonore
Baca Juga: Niat Balas Dendam, Pinkan Mambo Nekat Bermain dengan 5 Pria Sekaligus!
Perempuan yang aktif secara seksual di bawah 25 tahun harus diuji untuk gonore dan klamidia setiap tahun. Perempuan berusia 25 tahun ke atas dengan faktor risiko seperti pasangan seks baru atau berganti-ganti pasangan atau pasangan seks yang mengidap PMS juga harus dites untuk gonore dan klamidia setiap tahun.
Tes bagi Ibu Hamil
Ibu hamil harus dites untuk sifilis, HIV, hepatitis B, dan hepatitis C dimulai sejak awal kehamilan. Mereka yang berisiko terinfeksi juga harus diuji untuk klamidia dan gonore mulai awal kehamilan. Tes berulang mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.
Tes bagi Pria Gay dan Biseksual
Setidaknya dalam setahun sekali harus lakukan pemeriksaan untuk sifilis, klamidia, dan gonore. Mereka yang memiliki banyak pasangan atau anonim harus dites lebih sering, misalnya, setiap 3 hingga 6 bulan sekali. Setidaknya setahun sekali juga tes HIV. Kemudian setiap setahun sekali lakukan tes hepatitis C, jika sudah didiagnosis mengidap HIV.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit