Suara.com - Baru-baru ini heboh penemuan mayat satu keluarga di wilayah Kalideres, Jakarta Barat. Berdasarkan informasi, keempat jenazah ini ditemukan dalam keadaan buruk di rumahnya.
Selain itu, empat jenazah di Kalideres tersebut juga disebutkan tidak terlihat selama dua bulan lamanya. Bahkan, beberapa tetangga mengira keluarga tersebut sudah pindah rumah.
Dugaan dari pihak kepolisian mengatakan jika kondisi mayat tersebut meninggal dunia akibat tidak mengonsumsi makanan apapun atau kelaparan. Meski demikian, penyebab pasti meninggalnya keempat jenazah tersebut masih diselidiki lebih lanjut.
Kondisi yang menguatkan korban meninggal karena kelaparan karena tubuhnya yang mengering dan otot-otot mengecil. Nantinya korban tersebut akan dilakukan autopsi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab meninggalnya keempat korban tersebut.
Menanggapi kondisi korban yang ditemukan dalam keadaan mengering, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Dr. Ade Firmansyah Sugiharto, Sp.FM mengatakan, seseorang yang meninggal karena kelaparan pada dasarnya jarang terjadi.
Menurutnya, kondisi mengeringnya korban tersebut bisa terjadi karena berbagai kondisi, mulai dari keracunan, hingga proses mumifikasi.
“Kalau secara patologi forensik suatu kematian karena kelaparan itu suatu hal yang jarang. Kita investigasi apakah ada kemungkinan keracunan ataupun hal-hal lainnya. Kondisi mengering itu juga bisa karena kondisi kelaparan atau memang karena kondisi mumifikasi, secara perubahan lanjut karena kematian,” ungkap Dr. Ade saat di wawancarai di acara Peringatan Hari Patologi Internasional di Gelora Bung Karno, Minggu (13/11/2022).
Sebab adanya berbagai hal yang mungkin terjadi itu, menurutnya autopsi adalah cara penting untuk mengetahui kondisi korban.
Dr. Ade juga menegaskan, dalam mengetahui kondisi otot korban yang mengecil dan mengering, hal ini tetap bisa terjadi karena kelaparan. Akan tetapi, itu harus membutuhkan penelitian lebih lanjut serta kerjasama dari bidang patologi lainnya.
“Kita lihat kondisi mengecilnya karena apa. Apakah karena memang perubahan lanjut kematian karena mumifikasi karena pasti akan mengecil akan mengering. Namun, bisa juga itu karena kondisi kelaparan,” ucap Dr. Ade.
“Ini penting juga untuk diperiksa dengan secara autopsi patologi forensik maupun kita juga bekerja sama dengan patologi anatomi untuk melihat kelainan gambaran organnya tadi seperti apa,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan