Suara.com - Hingga kini orang dengan HIV atau Aids masih kerap mendapatkan stigma di masyarakat. Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) Dr. dr Evy Yunihastuti, SpPD memastikan orang dengan HIV rutin konsumsi obat anti retroviral atau ARV tidak akan menularkan virus HIV, meski berhubungan seksual tanpa kondom atau alat kontrasepsi.
HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur karena virus HIV, daya tahan tubuh semakin melemah sehingga rentan terserang berbagai penyakit.
Dr. Evy mengatakan kondisi ini terjadi karena obat ARV efektif membuat virus HIV 90 persen tidak terdeteksi, dengan syarat minimal konsumsi rutin 6 bulan setiap hari di jam yang sama.
"ARV itu obat yang sangat efektif kalau diminum dengan teratur itu, 90 persen lebih akan sukses dalam 6 bulan menurunkan virus jadi tidak terdeteksi," ujar Dr. Evy dalam acara diskusi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Rabu (30/11/2022).
ARV adalah obat HIV untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus atau viral load dalam darah sampai tidak terdeteksi.
Sehingga menurut Dr. Evy, jika virus sudah tidak terdeteksi di dalam tubuh maka risiko penularan sangat kecil. Hal ini sesuai dengan penelitian, yang menunjukan risiko penularan undetectable (tidak terdeteksi) berarti untransmisitble (tidak menularkan).
"Jadi karena itu biasanya contohnya pasangan suami istri yang ingin punya keturunan. Jadi kita biasanya padangan yang ada HIV-nya diberikan obat ARV dulu, sampai virusnya tidak terdeteksi baru kemudian boleh berhubungan seksual tanpa kondom, ketika ingin mempunyai keturunan," jelas Dr. Evy.
Dengan cara ini, maka orangtua dengan HIV tidak akan menularkan kepada anak yang dilahirkan nanti. Apalagi HIV bisa menular lewat cairan tubuh seperti sperma, cairan vagina dan lewat darah.
Baca Juga: Besok Hari AIDS Sedunia! Ketahui Perbedaan AIDS dan HIV
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!