Suara.com - Minat untuk berlibur ini juga biasanya diinginkan hampir semua orang, bahkan para ibu hamil. Ada nggak sih tips liburan yang aman untuk ibu hamil dari dokter kandungan?
Meski demikian, tidak semua tempat dan kondisi dapat diterima para ibu hamil. Mereka yang sedang mengandung juga perlu memperhatikan kesehatan dirinya dan juga calon buah hatinya.
Tidak hanya itu, bagi para ibu hamil, tidak semua waktu dapat dilakukan until berlibur. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Cherysa Rifiranda, Sp. O. G., mengatakan, waktu yang baik untuk para ibu hamil berlibur yaitu saat usia kandungan 14-28 minggu.
"Kebanyakan wanita, waktu terbaik untuk ibu hamil bepergian yaitu saat usia kandungan berada pada 14 hingga 28 minggu. Itu adalah waktu terbaik dan akan," ucap Dokter Cherysa dalam acara media briefing secara online, Kamis (15/12/2022).
Untuk para ibu hamil, penting juga untuk fokus terhadap beberapa hal sebelum melakukan perjalanan. Berikut terdapat beberapa tips yang harus diperhatikan ibu hamil sebelum bepergian.
1. Menjaga kesehatan
- Melakukan pemeriksaan sebelum mempersiapkan perjalanan.
- Melakukan vaksinasi dengan penuh sesuai aturan perjalanan.
- Mempersiapkan obat-obatan sesuai kebutuhan.
2. Menjaga kenyamanan dan keamanan selama bepergian
- Menggunakan pakaian yang nyaman selama berada di lokasi.
- Beri waktu untuk diri sendiri istirahat di sela-sela liburan.
3. Bertanggung jawab selama perjalanan
- Usahakan untuk melakukan perjalanan di antara 14-28 minggu sebisa mungkin.
- Pilih kendaraan yang aman untuk kehamilan. Hindari gunakan kendaraan terlalu lama.
- Melakukan pengecekan protokol khusus wanita hamil sebelum memesan tiket kendaraan.
- Hindari negara yang sedang dilanda berbagai penyakit.
4. Konsumsi makanan sehat dan jaga diri tetap hidrasi
Baca Juga: 4 Mitos tentang Kopi, Benarkah Sangat Berbahaya untuk Ibu Hamil?
- Hindari makanan yang bersifat gas sebelum dan saat perjalanan.
- Hindari hal-hal yang menyebabkan diare.
5. Siapkan perlengkapan medis dalam keadaan darurat
- Cari tahu tempat medis yang bisa dihubungi.
- Siapkan surat asuransi serta catatan medis yang dimiliki.
6. Mengetahui tanda-tanda bahaya
- Ketahui tanda-tanda kelahiran seperti pendarahan, kram, sakit kepala, dan berbagai hal lainnya yang membahayakan tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG