Suara.com - Presiden Jokowi resmi keluarkan kebijakan PPKM dicabut jelang malam pergantian tahun baru 2023, yang berpotensi picu kerumunan besar. Benarkah buru-buru untuk pulihkan ekonomi dibanding kesehatan?
Menjawab ini, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan agar masyarakat memisahkan urusan ekonomi dan kesehatan. Ia menegaskan PPKM dicabut semata-mata karena data dan riset menunjukan Covid-19 terkendali di Indonesia.
Data tersebut di antaranya imunitas atau kekebalan masyarakat dari Covid-19 menurut sero survei pada Juni 2022, berada di angka 98,5 persen. Termasuk kasus harian per 29 Desember kemarin hanya 685 orang yang terinfeksi Covid-19.
Dari ratusan kasus itu, orang yang butuh perawatan di rumah hanya 4,79 persen. Termasuk Jokowi juga mengatakan, pemerintah sudah berkonsultasi dan berdiskusi dengan para ahli seperti dokter serta epidemiolog.
"Semuanya itu apa sudah melalui kajian-kajian dan melihat perkembangan dari bulan ke bulan seperti apa. Jadi ini sebuah kehati-hatian, kita tidak tergesa-gesa mencabut (PPKM) meskipun pada saat itu tidak ada lonjakan kasus," ujar Jokowi saat konferensi pers, Jumat (30/12/2022).
Jokowi menambahkan, meski Indonesia sudah tidak memberlakukan aturan perjalanan atau kedatangan luar negeri dengan tes PCR di bandara sejak 22 Januari 2022, bahkan ada lonjakan varian Omicron, tapi Indonesia tetap berhasil mengendalikan pandemi.
"Dan kita termasuk sedikit negara dunia yang tidak mengalami gelombang pandemi dalam 10 bulan hingga 11 bulan berturut-turut. Artinya apa, pencabutan PPKM ini tidak asal cabut, dilandasi kajian-kajian sains," jelas Jokowi.
Sehingga dengan PPKM dicabut, pemerintah tidak akan lagi membatasi aktivitas perjalanan masyarakat, maupun membatasi kerumunan. Tapi sebagai gantinya, masyarakat harus sadar dan mawas diri saat terjadi kerumunan sebaiknya dihindari.
Sedangkan untuk aturan pakai masker akan tetap dilanjutkan, khususnya di ruang tertutup dan tempat dengan kerumunan tinggi.
Baca Juga: Eits! Jangan Senang Dulu! Mendagri Tito Sebut PPKM Bisa Kembali Berlaku, Kalau...
"Pemakaian masker di keramaian dan ruang tertutup harus tetap dilanjutkan, kesadaran vaksinasi harus digalakkan, karena meningkatkan imunitas," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!