Suara.com - Kanker pankreas dikatakan sebagai kanker paling umum ke-12 di dunia. Menurut World Cancer Research Fund International, ini adalah kanker paling umum ke-12 pada pria dan kanker paling umum ke-11 pada wanita. Dilaporkan, ada lebih dari 495.000 kasus baru kanker pankreas pada tahun 2020.
Karena itu, mendeteksi penyakit sejak dini dapat sangat membatu. Seperti diketahui, kanker pankreas adalah kanker yang terbentuk di sel-sel pankreas, organ di perut yang terletak di belakang bagian bawah perut.
Itu terjadi ketika sel-sel di pankreas mulai berkembang biak tak terkendali dan membentuk tumor. Seringkali penyakit, itu tidak menunjukkan gejala apa pun, yang dapat menunda diagnosis.
Konon, setiap perubahan kecil pada tubuh harus dipertimbangkan.
Tinja beralkohol diyakini sebagai tanda paling umum dari kanker pankreas yang dapat muncul pada tahap awal kanker. Perubahan kotoran ini terjadi ketika kanker membangun tekanan pada saluran empedu, membatasi pelepasan normal empedu ke dalam usus. Hal ini menyebabkan pasien mengalami penyakit kuning obstruktif, yang menyebabkan gejala seperti menguningnya kulit dan mata, urin yang lebih gelap, dan tinja berwarna pucat.
Menurut US National Library of Medicine, feses beralkohol memiliki tampilan berwarna seperti tanah liat yang tidak memiliki pigmen empedu.
Berbicara dengan Express.co.uk. Dr Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy mengatakan, "Ketika kanker pankreas berkembang, ia menyusup lebih jauh ke dalam struktur pankreas, mencegah produksi normal dan sekresi enzim pankreas yang secara khusus diproduksi untuk mencerna lemak."
“Ini mengganggu pemecahan lemak normal di usus dan disebut insufisiensi enzim pankreas (PEI).
“PEI menyebabkan feses pucat, berlemak, berminyak, sering berbau busuk, yang tidak mudah dibuang di toilet.
Baca Juga: Bukan Hanya Rokok ! Gejala dan Penyebab Kanker Paru-paru Tahap Awal
“Kotoran mungkin berwarna hijau muda, coklat pucat, oranye, kekuningan, atau bahkan putih, terkadang dengan lapisan berminyak di atasnya, atau bahkan terlihat berbusa. Mereka cenderung longgar, ceroboh, bervolume besar, dan sering.”
Menurut Cancer Research UK, gejala kanker pankreas yang paling umum adalah rasa lelah dan tidak enak badan. Gejala lain termasuk:
- merasa atau sedang sakit
- penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- sakit perut (perut).
- mata dan kulit menguning (jaundice)
- penumpukan cairan di perut Anda - asites
Sampai sekarang, tidak ada bukti yang jelas tentang apa yang menyebabkan kanker pankreas. Namun, mengetahui semua tentang faktor risiko dapat membantu dalam pencegahan atau pengobatan tepat waktu. Menurut Mayo Clinic, ini termasuk:
- - Merokok
- - Diabetes
- - Riwayat pankreatitis
- - Riwayat keluarga dengan sindrom genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker
- - Riwayat keluarga kanker pankreas
- - Obesitas
- - Usia yang lebih tua - 60 atau lebih
Cancer Research UK memperingatkan terhadap penyebaran kanker pankreas ke bagian lain dari tubuh.
Badan amal tersebut mendefinisikan kanker pankreas stadium lanjut sebagai kanker yang telah menyebar dari tempat awalnya, atau telah kembali beberapa saat setelah pengobatan (kambuh).
Kanker pankreas jarang terjadi dan sering datang tanpa gejala dan oleh karena itu, ketika pertama kali didiagnosis, bisa sangat lanjut, kata para ahli.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining