Suara.com - Munculnya kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/ Atypical Progressive Acute Kidney Injury (GGAPA) atau dikenal gagal ginjal akut baru-baru ini kembali tuai perhatian dunia kesehatan. Pasalnya gangguan ginjal akut sendiri sempat tidak ada kasus tambahan sejak Desember 2022 lalu.
Melihat adanya penemuan kasus baru, dalam surat edaran resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr Azhar Jaya, menekankan agar Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) dan toko obat tidak menggunakan obat sirup yang dilarang serta belum dicek keamanannya oleh BPOM.
Selain itu, PSEF dan toko obat juga harus membuat pemantauan terhadap daftar obat yang diedarkan ke masyarakat. Jika terdapat obat yang dilarang, diharapkan untuk melakukan penarikan segera. Tidak hanya itu, PSEF dan toko obat juga harus membuat daftar list obat aman sebagai panduan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan.
Di sisi lain, dari pihak Kemenkes dan BPOM juga masih terus melakukan penelusuran terkait obat sirup. Bahkan, jika obat sirup tersebut dikatakan aman, akan terus diawasi demi keamanan penggunaannya di masyarakat.
"Kementerian Kesehatan bersama BPOM terus melakukan penelusuran obat sirup yangbsudah dinyatakan aman dan dapat digunakan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, PSEF dan toko obat harus melakukan pemutakhiran daftar obat yang aman digunakan dalam pelayanan kesehatan," keterangan surat edaran Kemenkes yang disampaikan oleh dr. Azhar Jaya, Jumat (17/2/2023).
Untuk Dinas Kesehatan juga diminta untuk selalu aktif dalam memantau penggunaan obat sirup, serta adanya kasus-kasus kecurigaan pasien gangguan ginjal akut. Dengan begitu, jika pasien mengalami gejala gangguan ginjal akut dapat segera di bawah ke rumah sakit rujukan untuk mendapatkan penanganan cepat.
Dinas Kesehatan juga diminta untuk melakukan penarikan jika fasyankes, SPEF, dan toko obat jika masih adanya penggunaan obat sirup yang dilarang. Untuk fasyankes diminta turut aktif dalam menanyakan gejala gangguan ginjal akut kepada pasien.
"Semua fasyankes di wilayah kerjanya untuk selalu menanyakan gejala utama GGAPA (anuria/oliguria) serta riwayat konsumsi obat cair kepada semua kasus yang bergejala," terang dr. Azhar Jaya tertera dari keterangan surat edaran.
Sebab penambahan baru-baru ini, setelah tidak adanya kasus dari Desembee 2022, tenaga kesehatan ditekan untuk selalu waspada terhadap pasien-pasien yang memiliki gejala.
Baca Juga: Ramuan Untuk Atasi Gagal Ginjal dari dr. Zaidul Akbar, Sebarkan ke Keluarga Terdekat!
"Kewaspadaan dini terhadap adanya Gangguan Ginjal Akut pada anak apapun penyebabnya, salah satu gejalanya adalah berkurangnya produksi urin hingga tidak adanya produksi urin dalam 8-12 jam. Apabila terdapat gejala tersebut agar segera dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan untuk penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar