Suara.com - Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat atau Diskominfo Jabar mengungkap kabar baik, yakni angka kematian ibu dan bayi terus mengalami penurunan. Dengan data ini banyak yang penasaran bisa gak sih bonus demografi dicapai?
Bonus demografi adalah ketika jumlah penduduk usia produktif (usia kerja) lebih banyak dari yang tidak produktif. Sehingga negara mendapatkan keuntungan ekonomi yang lebih banyak karena jumlah penduduk usia produktif.
Penurunan angka kematian ibu dan bayi ini disebut Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Barat, Isti Larasati Widiastuty bisa mempermudah pembangunan Indonesia, khususnya di Jawa Barat
"Angka kelahiran total dan angka kematian ibu dan bayi terus mengalami penurunan di provinsi Jawa Barat," ujar Isti dalam keterangan yang diterima suara.com, Jumat (24/2/2023).
Seperti diketahui angka kematian ibu dan bayi jadi salah satu tolok ukur penting untuk mencerminkan kondisi kesehatan masyarakat di satu daerah.
Apalagi ibu hamil dan bayi cenderung sangat sensitif pada keadaan lingkungan, yang juga dikaitkan dengan status sosial orangtua si bayi. Hasilnya, dengan angka ini semakin menurun bonus demografi bisa dicapai dengan maksimal, karena status sosial masyarakat sekitar semakin baik.
Dikatakan Kepala Diskominfo Jabar, Dr. Ika Mardiah dalam webinar series Long Form Sensus Penduduk 2020 di Jawa Barat beberapa waktu lalu, agar bonus demografi bisa membawa kemajuan pembangunan juga harus berpihak pada manusia, dan penduduk harus jadi fokus utama.
"Paradigma pembangunan berpijak pada manusia atau penduduk sebagai komponen utama dalam pembangunan maupun kebijakan. Memahami pola demografi penduduk Jawa Barat harus dilakukan untuk mengambil dasar kebijakan yang lebih baik," ujar jelas Ika.
Ditambah Isti juga mendapati data, warga masih berpindah ke daerah penyangga ibukota, sehingga mencegah kesenjangan sosial, maka menghubungan pembangunan jalan dan transportasi jadi keharusan.
Baca Juga: Heboh Bayi 16 Bulan di Bekasi Punya Berat Badan 27 Kg, Bobotnya Setara Anak Usia 11 Tahun
"Hal tersebut bertujuan untuk mendukung mobilitas penduduk guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia serta mendorong pemerataan pembangunan antar wilayah," timpal Isti.
Pendapat yang sama juga diutarakan Kepala Lembaga Demografi FEB Universitas Indonesia, Dr. Abdillah Ahsan, bahwa bonus demografi perlu dipersiapkan akses dan fasilitasnya, agar hasil yang didapatkan negara semakin maksimal. Intinya, fokus pada kualitas usia produktif bukan kuantitas atau banyaknya penduduk.
"Secara keseluruhan, berdasarkan hasil Long Form Survei Penduduk 2020, kondisi kependudukan Provinsi Jawa Barat dari masing-masing indikator sedikit lebih baik dibandingkan pencapaian di tingkat nasional,".
"Akan tetapi, pada beberapa indikator, seperti tingkat kelahiran total, angka kematian ibu, dan pencapaian pendidikan masih belum mencapai target pembangunan nasional," pungkas Abdillah.
Berita Terkait
-
Viral! Sosok Bayi Jumbo Umur 1 Tahun Dengan Berat 25Kg Jadi Sorotan Warganet, Simak Informasi Selengkapnya di sini
-
Jessica Iskandar Dikecam Gegara Ajak El Barack Saat Konsultasi Program Bayi Tabung, Publik: Belum Cukup Usianya!
-
Kata IDAI soal Bayi Kenzi di Bekasi Miliki Bobot 27 Kg: Obesitas Adalah Suatu Penyakit
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya