Suara.com - Artis senior Nani Wijaya rupanya mengidap pe yakit demensia. Kondisi kesehatan pemain sitkom Bajay Bajuri itu memang tengah jadi perbincangan pasca ia dilarikan ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Rabu (1/3) lalu akibat mengalami sesak napas.
Kondisi tersebut membuat putrinya, Cahya Kamila beserta saudara-saudaranya sedih. Namun, kondisi ibunya itu sudah bisa diterima anak-anaknya karena Nani Wijaya sudah lama sakit.
"Pasti sedih, tapi karena kondisi ibu udah lama seperti itu dan gini gini (sakitnya), kita udah agak siaplah menerima keadaan ibu," ujar Cahya Kamila dikutip dari YouTube TransTV Official, yang diunggah Sabtu (5/3/2023).
Cahya Kamila juga membenarkan kabar mengenai Nnai Wijaya yang mengidap demensia. Bahkan ibunya itu sudah tak mengingat anak-anaknya.
"Udah nggak ingat sama sekali sama anak-anak, dipancing ingat, nanti lama-lama semakin galak, lama-lama nggak kenal, lama-lama teriak-teriakkan kaya bayi gitu," ungkapnya.
Meski begitu, Cahya Kamila maupun anak-anak Nani Wijaya yang lain tetap mengajak ibunya berkomunikasi. Sebab, hal itu sama seperti cara merespons orang koma.
Demensia merupakan kondisi penurunan fungsi kognitif pada otak. Demensia memang umum terjadi pada orang lanjut usia, atau sering kali dikenal dengan kondisi pikun.
Demensia diakibatkan berbagai penyakit dan cedera, terutama yang mempengaruhi otak.
Dikutip dari situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, demensia bisa memengaruhi memori, pemikiran, orientasi, pemahaman, perhitungan, kapasitas belajar, bahasa, hingga mengenali wajah orang lain. Penurunan fungsi kognitif itu juga biasanya disertai dengan perubahan suasana hati, kontrol emosi, hingga perubahan perilaku.
Baca Juga: Dilarikan ke Rumah Sakit Dini Hari Tadi, Nani Wijaya Kini Dirawat di Ruang HCU
Demensia diakibatkan oleh berbagai penyakit dan cedera yang mempengaruhi otak, seperti penyakit Alzheimer atau stroke.
WHO mencatat bahwa demensia jadi penyebab kematian ketujuh di antara semua penyakit dan salah satu penyebab utama kecacatan dan ketergantungan di antara orang lanjut usia di seluruh dunia.
Demensia menimbulkan dampak secara fisik, psikologis, sosial dan ekonomi, tidak hanya bagi orang yang hidup dengan demensia, tetapi juga bagi pengasuh, keluarga, dan masyarakat pada umumnya.
Demensia memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda, tergantung dari kondisi kesehatan dan fungsi kognitif sebelum jatuh sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini