Suara.com - Kepadatan volume kendaraan tidak hanya berdampak pada kemacetan di ruas jalan, melainkan juga akan bahaya kesehatan tubuh yang bahkan dapat mengancam nyawa.
Asap knalpot yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor mau pun mobil inilah yang memicu pencemaran udara sehingga berdampak pada kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data Air Quality Indeks (AQI), kualitas udara di Jakarta cukup buruk akan polusinya.
Asap knalot merupakan sisa pembakaran mesin yang mengandung gas dan partikel halus dan bisa membahayakan kesehatan yang mengandung berbagai zat kimia.
Ketika asap knalpot ini keluar tentunya akan membaur di udara, tak dipungkiri orang-orang di sekitarnya akan menghirup udara tersebut. Tanpa disadari, udara yang sudah terkontaminasi tersebut akan masuk ke saluran pernapasan yang dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Sebagaimana dilansir dari laman Hello Sehat pada Jumat (10/3/2023), berikut 5 risiko yang dapat mengancam nyawa akibat asap knalpot.
1. Kanker
Terdapat zat-zat berbahaya pada asap knalpot seperti arsenic, benzena, formaldehye, dan 1,3- butadiene yang bersifat karsinogenik yang berpotensi penyakit kanker karena adanya perubahan mutasi genetik.
Environmental Protection Agency, Amerika Serikat memperkirakan bahwa asap kendaraan berkaitan dengan kasus kanker hampir setengahnya.
Baca Juga: Polisi di Purwakarta Gencar Razia Knalpot Brong, Tujuannya Untuk Ini
2. Penyakit Jantung
Partikel halus dan beracun yang terdapat pada asap knalpot dapat masuk ke paru-paru sehingga bisa mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Akibatnya, paparan asap knalpot ini dapat berisiko penyakit jantung dan kardiovaskular (pembuluh darah).
3. Otak dan Saraf
Penelitian dari jurnal The Science of The Total Environment pada tahun 2016 menyebutkan, asap knalpot meningkatkan risiko penyakit otak dan saraf seperti stroke. Selain itu polusi udara dari asap knalpot juga dapat meningkatkan risiko demensia.
Pemicunya adalah asap knalpot memiliki kandungan zat berbahaya yang dapat merusak pembuluh darah serta mencegah otak untuk mendapatkan oksigen yang cukup.
4. Gangguan Pernapasan
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!