Suara.com - Risiko munculnya perokok anak bukan hanya datang dari iklan rokok televisi, tapi iklan rokok di media sosial dan platform internet lainnya. Apalagi pandemi terbukti meningkatkan jumlah perokok anak di Indonesia.
Menurut riset TERM, Instagram sebagai media sosial yang banyak digandrungi anak muda, ternyata jadi sasaran empuk untuk digunakan sebagai tempat memasarkan rokok secara digital.
Tak main-main angkanya mencapai 71 persen iklan rokok di Instagram. Disusul iklan rokok di Facebook 20 persen. Temuan ini didapatkan dari 8.126 penjualan periode September hingga Desember 2022, hanya 6 persen promosi rokok dilakukan secara langsung, sisanya 94 persen dilakukan secara tidak langsung.
"Dengan minimnya aturan di dunia maya, banyak hal yang berbahaya termasuk iklan, promosi, dan sponsor rokok dapat terakses baik sengaja maupun tidak sengaja oleh anak-anak karena jumlah screen time mereka otomatis bertambah," ujar Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), Nia Umar dalam keterangan Free Net From Tobacco atau FNFT Indonesia yang diterima suara.com, Senin (13/3/2023).
Nia menambahkan iklan rokok jadi ancaman nyata, terlebih di masa pandemi anak lebih banyak mengakses gadget dan dunia maya, sehingga semakin rentan terpapar ajakan menyesap zat adiktif itu.
"Keberadaan iklan, promosi, dan sponsor rokok yang sangat jelas berseliweran di internet ini seolah sengaja menantang kemampuan dan upaya wanita dan para ibu di dalam melindungi keluarga, khususnya anak dari bujuk rayu produk yang berbahaya seperti rokok," sambung Nia.
Di sisi lain Akademisi Perwakilan Muhammadiyah Steps, Resti Yulianti yang menemukan konten iklan rokok dilakukan dengan cara kreatif, yang bisa dengan mudah perlahan tapi pasti menyesap ke dalam pikiran para anak muda, yang juga kerap berpikir out of the box.
"Belum lagi trik-trik kreatif nan manipulatif perusahaan rokok yang makin spesifik menggoda anak dan remaja dengan pencitraan gaya hidup yang keren, penuh petualangan, dan sporty," ungkap Resti.
Melalui sederet kekhawatiran ini, tidak hanya GKIA, dan Muhammadiyah Steps, ada juga Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) bersatu dalam FNFT Indonesia mendesak pemerintah dan platform digital, untuk segera melarang iklan dan promosi rokok di internet.
Komunitas ini juga sudah berusaha bertemu dengan pemangku kebijakan seperti Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk membahas iklan rokok di internet.
"Rencana kedepannya kami juga akan melakukan pertemuan dengan platform digital seperti Google dan Meta. Kami berharap apa yang FNFT lakukan dapat membantu pemerintah dalam menertibkan dan meregulasi iklan, promosi, dan sponsor rokok di internet,” pungkas Koordinator FNFT Eka Erfianty Putri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik