Suara.com - Tidak sedikit orangtua yang mulai mengajarkan anaknya berpuasa di bulan Ramadhan sejak dini. Psikolog mengatakan hal tersebut boleh saja, tapi harus dilakukan dengan riang gembira.
Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi., mengingatkan bahwa bagi anak-anak tujuan utama berpuasa adalah merasakan rasa senang melewati Bulan Ramadhan agar tumbuh rasa cinta mereka dalam melewati semua proses ibadah yang terjadi di bulan ini.
Caranya bisa dilakukan dengan diskusi, nonton, ataupun membaca buku-buku yang bisa membantu anak memahami keistimewaan Ramadhan dengan menyenangkan, sehingga semua yang mereka lakukan tanpa paksaan dan bertumbuh dari rasa cinta, seru, dan semangat dalam menjalani Bulan Ramadhan.
Saskya Aulia Prima menambahkan ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan dalam rangka melatih anak berpuasa adalah sebagai berikut:
- Mulai mengenalkan anak tentang keistimewaan bulan Ramadhan dengan menceritakan nilai-nilai atau kegiatan yang menyenangkan dan bisa dilakukan bersama-sama. Orang tua bisa melakukan ini melalui diskusi, membacakan buku cerita, ataupun menonton video.
- Libatkan anak dalam kegiatan yang menyenangkan dalam menyambut Bulan Ramadan, misalnya mendekorasi rumah, memilih menu-menu makanan selama bulan puasa, termasuk snack untuk sahur atau iftar yang disukai anak-anak.
- Membuat bucket list aktivitas dan misi yang bisa dilakukan selama Bulan Ramadan. Agar lebih menyenangkan bisa dibuat poster dengan stamp atau sticker yang menandakan mereka Sudah menyelesaikan misi-misi tersebut. Contohnya jumlah hari berpuasa, berbuka dengan snack favorit, membantu menyiapkan sahur, melakukan sedekah, ngabuburit dengan melakukan hal yang mereka inginkan, shalat tarawih, dsb.
- Mulai pelan dan perlahan untuk durasi berpuasa anak. Bagi yang sudah lebih besar rata-rata sekitar 7-9 tahun bisa mencoba untuk melakukan setengah hari berpuasa, usia di bawahnya bisa hanya beberapa jam saja.
- Berikan anak dukungan emosional saat menahan lapar, haus, bosan, dan rasa kesal. Bantu anak untuk lebih merasa nyaman dan mencari kegiatan distraksi untuk membantu mereka menjalankan latihan berpuasa.
- Jangan lupa puji proses anak selama melakukan usaha berlatih berpuasa.
- Ajak anak untuk membuat rencana selebrasi Idul Fitri atau Lebaran untuk menambah semangat mereka menjalani dan melewati Bulan Ramadhan.
“Perilaku anak-anak tidak akan jauh dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Keluarga adalah elemen dasar dalam menancapkan psikologis anak. Kedekatan emosional anak dengan orang tua, dengan saudara kandung adalah kunci dalam menggembleng mental anak. Dan bulan puasa adalah momen yang harus dimanaaftan keluarga dalam mendidik mental anak,” ungkap Bernando Pardamean - Head of Marketing Sari Murni Group, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Bernando Pardamean menambahkan pihaknya sangat mendukung adanya keterikatan yang kuat antara anak dengan orang tua. Hal ini dibuktikan dengan mengadakan challenge #PuasaBarengMomogi untuk mendukung orang tua mengajarkan anak puasa agar lebih menyenangkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru