Suara.com - Sejumlah orang kerap mengeluhkan berat badannya bertambah usai merayakan Idul Fitri. Bagaimana tidak, mulai dari ketupat, opor ayam, rendang, juga aneka kue-kue kering selalu disantap tanpa henti.
Padahal perubahan pola makan dari sebelumnya puasa sebulan penuh lalu tidak lagi berpuasa yang jadi pemicu naiknya berat badan secara drastis dan mendadak, kata dokter spesialis gizi klinis dr. Nurul Ratna Mutu, M.Gizi.
"Karena asupannya banyak, makan tidak lagi dibatasi, dan yang utama adalah karena kita tidak mengubah gaya hidup dalam jangka waktu lama," jelas dokter Nurul dikutip dari Info Sehat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Dokter lulusan Universitas Indonesia itu membagikan sejumlah tips yang belum terlambat dilakukan untuk mencegah berat badan naik akibat lebaran.
1. Puasa Syawal
Salah satu cara untuk mengantisipasi kegemukan setelah lebaran adalah dengan melaksanakan puasa sunnah Syawal selama enam hari. Selain menyehatkan, puasa sunnah Syawal juga memang sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad dan bisa jadi cara untuk membayar 'utang' puasa Ramadhan.
Setelah puasa Syawal selesai, bisa dilanjutkan dengan puasa sunnah lainnya berupa Senin dan Kamis. Menurut dokter Nurul, puasa menjadi cara membuat tubuh terbiasa dengan pola makan teratur dan tidak berlebihan.
2. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Gizi seimbang yang dimaksud harus ada asuoan nutrisi makro nutrien, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Juga mikro nutrien, berupa vitamin dan mineral. Pilih karbohidrat dari simber sehat dan tinggi serat, misalnya kurma untuk buka puasa sunnah maupun camilan. Juga protein yang bisa didapat dari tempe, telur, dan ayam.
3. Makan Sesuai Kaidah Isi Piringku
Kaidah Isi Piringku merupakan aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Di mana satu piring setiap kali makan harus berisi 50 persen buah dan sayur, 25 persen karbohidrat, dan 25 persen protein. Selain itu juga minum harus dicukupi sebanyak 7-8 gelas per hari.
4. Batasi Konsumsi Gorengan
Gorengan hanya mengandung karbohidrat dari tepung juga lemak jahat dari minyak. Jika per harj saja mengonsumsi 2-3 gorengan beserta nasi dan lauk pauk lainnya, menurut dokter Nurul, sudah bisa mengganggu metabolisme tubuh. Badan sudah merasa kenyang, padahal nutrisi belum terpenuhi.
Akibatnya, massa otot akan turun, lebih mudah sakit, dan loyo. Bagi sebagian orang, hal itu bisa makin menyebabkan penurunan berat badan makin sulit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke