Suara.com - Departemen Kesehatan Taipei, Taiwan menemukan senyawa pemicu kanker atau zat karsinogen, yakni etilen oksida yang melebihi ambang batas dalam dua produk mie instan yang beredar di sana.
Salah satu produk mie instan tersebut adalah merk Indomie yang berasal dari Indonesia. Sementara satu lagi adalah mie instan asal Malaysia.
Adapun varian Indomie yang diketahiui mengandung etilen oksidan adalah Indomie Rasa Ayam Spesial. Sontak, otoritas Taiwan langsung menarik produk Indomie yang beredar di pasaran.
Lantas apa bahaya etilen oksida bagi tubuh? Berikut ulasannya.
Etilen oksida (EO) adalah zat gas tak berwarna yang mudah terbakar dan berbau manis. Senyawa ini dipercaya dapat memicu kanker jika masuk ke dalam tubuh.
Etilen oksida biasa digunakan sebagai bahan untuk pembuatan etilen glikol (zat antibeku), tekstil, deterjen, pelarut dan produk lainnya yang sejenis.
Dalam jumlah yang lebih kecil, etilen oksida juga digunakan dalam bahan lainnya, seperti pestisida dan bahan pensteril.
Dua jenis kanker yang paling sering disebabkan oleh paparan etilen oksida adalah kanker kelenjar getah bening (limfoma) dan kanker darah (leukemia).
Dalam beberapa kasus juga ditemukan kasus kanker perut dan kanker payudara yang kerap dikaitkan dengan senyawa etilen oksida.
Baca Juga: Apa Itu Karsinogenik? Zat Pemicu Kanker yang Ditemukan di Indomie oleh Taiwan
Selain berisiko menicu sel kanker dalam tubuh, etilen oksida juga dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata.
Dalam kasus lainnya, zat ini juga bisa memicu kondisi cacat dari lahir dan keturunan, pengelihatan kabur, kesulitan bernapas hingga masalah pada sistem saraf.
Selain itu, etilen oksida juga bisa mempengaruhi tingkat kesuburan pria, seperti menurunnya berat testis, konsentrasi sperma dan degenerasi testis.
Kandungan etilen oksida dalam Indomie
Ditemukannya kandungan etilen oksida dalam peroduk mie instan asal Indonesia, Indome, membuat otoritas Taiwan langsung menarik produk tersebut dari pasaran.
Menurut Departemen Kesehatan Taiwan, dalam bumbu mie instan Indomie, ditemukan senyawa etilen oksida sebanyak 0,187mg/kg.
Berita Terkait
-
Apa Itu Karsinogenik? Zat Pemicu Kanker yang Ditemukan di Indomie oleh Taiwan
-
Taiwan Temukan Indomie Rasa Ayam Spesial Mengandung Zat Pemicu Kanker
-
Shalat Id yang Digelar PCINU Taiwan Pecahkan Rekor Jumlah Makmum
-
Tragis, TKW di Taiwan Meninggal Tanpa Busana Viral, Ternyata Begini Kronologinya
-
TKW Ini Blak-Blakan Kewalahan Melayani Majikan, Mandi dan Tidur Bareng!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang