Suara.com - Kontrasepsi terbukti bisa meningkatkan kualitas hidup perempuan. Ada beragam pilihan jenis kontrasepsi, salah satunya drospirenon yang belakangan banyak disorot publik, apa sih itu?
Drospirenon adalah kontrasepsi oral (minum) kombinasi mengandung drospirenon yang tidak hanya mencegah kehamilan, tapi juga bermanfaat untuk kecantikan karena mencegah timbulnya jerawat akibat perubahan hormon.
Seperti diketahui, beberapa kontrasepsi hormonal bisa mempengaruhi produksi hormon tertentu pada perempuan, dan efek sampingnya menimbulkan jerawat.
"Drospirenon berperan dalam mengentalkan cairan pada leher rahim sehingga sperma sulit masuk ke dalam rahim, serta membuat rahim tidak bisa mendukung proses pembuahan," ujar Head of Medical Dept, Bayer Pharmaceutical dr. Dewi Muliatin Santoso melalui rilis yang diterima suara.com, Rabu (10/5/2023).
Lantaran kontrasepsi ini berbentuk oral, maka akan lebih mudah dikonsumsi setiap bulannya. Apalagi saat gejala pre menstrual syndrome seperti nafsu makan meningkat, suasana hati buruk dan perut kembung akibat retensi air bisa dikurangi sekaligus dengan kontrasepsi ini.
Bahkan penelitian menyebutkan drospirenon mampu menekan risiko kanker rahim hingga 50 persen.
"Inovasi Bayer menghadirkan pil kontrasepsi kombinasi yang efektif mencegah kehamilan, nyaman bagi tubuh, sekaligus dapat meningkatkan kualitas hidup penggunanya. Selain itu, pil kontrasepsi juga terbukti dapat menurunkan risiko kanker endometrium," tutup dr. Dewi.
Sementara itu kontrasepsi jadi alat penting dalam program keluarga berencana. Apalagi dengan kontrasepsi bisa menjamin kesehatan perempuan usia produktif, bahkan menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia.
Data Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan menunjukan terdapat 7.389 kematian ibu di Indonesia pada 2021. Jumlah tersebut melonjak 56,69 persen dibanding tahun sebelumnya, yakni sebanyak 4.627 jiwa.
Baca Juga: Yuk, Kenali Jenis-jenis KB atau Kontrasepsi untuk Mencegah Kehamilan!
Dengan kontrasepsi juga pasangan suami istri lebih mudah mengatur jarak kehamilan agar nutrisi ibu dan bayi bisa terpenuhi. Ditambah perempuan jadi punya hak atas tubuhnya, karena bisa menentukan waktu yang tepat memiliki anak atau menambah momongan.
Data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menemukan data penggunaan kontrasepsi oleh perempuan Indonesia meningkat setiap tahunnya. Dari 2018 sebesar 61,2 persen naik menjadi 64,4 persen di 2030.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya