Suara.com - Dokter kulit dan kelamin ingatkan orangtua tidak sembarangan mempersiapkan kehamilan, karena janin bisa tertular penyakit kelamin sifilis di dalam kandungan.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Eka Hospital Cibubur, dr. Nadia Akita Dewi, Sp.DV mengatakan bayi lahir bisa terinfeksi penyakit kelamin jika orangtuanya tidak melakukan tes sebelum program kehamilan.
Tes sifilis dilakukan dengan cara dokter melakukan tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri sifilis.
Sifilis adalah salah satu penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum yang ditularkan melalui kontak fisik, terutama hubungan seksual yang melakukan penetrasi baik secara oral, vaginal.
Bahkan hingga anal bersama dengan orang yang juga terinfeksi sifilis juga menyebabkan penularan.
"Dapat pula ditularkan secara vertikal dari ibu hamil kepada janinnya melalui plasenta atau pada saat melahirkan dan kontak langsung dengan lesi sifilis," jelas dr. Nadia melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (16/5/2023).
Mengerikannya tanpa pengobatan yang adekuat, sifilis bisa merusak jantung, otak, organ lain hingga mengancam jiwa. Jadi bayangkan janin atau bayi yang masih lemah dan rentan terinfeksi sifilis bisa sangat berbahaya.
Bahkan bukan hanya membahayakan janin, ibu hamil yang tertular sifilis juga berisiko alami kerusakan organ.
"Penting bagi para bumil untuk memeriksakan potensi penyakit menular seksual terutama pada trimester pertama, karena hal ini dapat menentukan kesehatan hingga keselamatan janin baik sebelum dan sesudah dilahirkan," jelas dr. Nadia.
Baca Juga: Sederet Artis Beri Ucapan Selamat Atas Kehamilan Jennifer Coppen, Netizen: di Belakang Ghibah
Tapi tenang, jika sudah terinfeksi sifilis bisa tetap disembuhkan kok. Tentu saja dengan catatan penyakit ini dideteksi saat tahap awal dan belum merusak organ tubuh lain.
"Bisa disembuhkan melalui pengobatan intensif, sifilis juga bisa ditangani dengan obat antibiotik yang diberikan secara rutin dari dokter," paparnya.
Namun jika sudah menyerang organ lain, pengobatan sifilis tidak bisa memperbaiki kerusakan organ, dan dokter butuh pemeriksaan maupun penanganan lebih lanjut untuk bisa mengatasi kerusakan organ yang disebabkan sifilis.
Perlu diketahui sifilis saat ini sedang jadi sorotan, karena data terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus sifilis telah melonjak hingga 70% dalam lima tahun terakhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar