Suara.com - Keguguran bisa menjadi momen yang berbahaya sekaligus menyedihkan dan berdampak pada kesehatan mental perempuan. Terlebih, jika keguguran itu terjadi dua kali berturut-turut.
Sebaiknya suami istri curiga risiko keguguran berulang dan periksa ke dokter kandungan. Keguguran berulang atau abortus adalah kematian janin atau embrio sebelum kandungan memasuki usia 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
“Keguguran ditandai dengan keluarnya darah, rasa mulas, dan diikuti dengan pembukaan mulut rahim. Suatu keguguran disebut keguguran berulang jika telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut,” ujar Dokter Obgyn RS Pondok Indah IVF Centre, Dr.dr.Kanadi Sumapraja melalui keterangan yang diterima suara.com, Senin (22/5/2023).
Keguguran berulang bisa disembuhkan jika dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau dokter obgyn berhasil menemukan dasar penyebab keguguran berulang. Apalagi kondisi ini bisa disebabkan janin yang normal atau tidak normal, ataupun karena kondisi ini.
“Kejadian keguguran berulang yang tidak terjelaskan hanya dapat ditegakkan, jika sudah dilakukan pemeriksaan menyeluruh tetapi tidak ditemukan adanya kelainan,” papar Dr. Kanadi.
Berikut ini proses mengobati keguguran berulang menurut Dr. Kanadi.
1. Menjalani Pemeriksaan
Beberapa pemeriksaan yang dijalani biasanya USG untuk melakukan penilaian pada bentuk rahim dan selanjutnya dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan teropong ke dalam rahim (histeroskopi).
Lalu ada tes darah ibu untuk menyingkirkan kelainan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun.
Baca Juga: Cuma Mau Enaknya Doang! Denise Chariesta Ngamuk ke JK: Kenapa Elu Malah Milih Tes DNA?
Bisa juga periksa tes darah ayah dan ibu untuk menyingkirkan kemungkinan kelainan kromosom. Terakhir yakni analisis sperma, untuk melihat kualitas sperma.
2. Meningkatkan Kualitas Embrio
Pada kejadian keguguran dini, dapat dilakukan tatalaksana untuk
meningkatkan kualitas embrio, serta memperbaiki kemampuan dinding rahim dalam menyeleksi embrio yang akan terbentuk.
Strategi diawali dengan meningkatkan kualitas sperma dengan cara melakukan seleksi sperma melalui metode swim up yang dapat dilakukan sebagai bagian dari prosedur inseminasi.
Prosedur ini memilih sperma yang dapat berenang menembus larutan dengan berat jenis yang berbeda.
3. Proses Bayi Tabung
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?