Suara.com - Berkaca dari kondisi berat badan 300 kilogram seperti dialami Muhammad Fajri (27), dokter minta orang obesitas dengan komorbiditas segera dibawa ke RSCM untuk segera mendapat penanganan.
Pelaksana Tugas Direktur Pelayanan Operasional RSCM, Renan Sukmawan mengatakan, obesitas ekstrem seperti Fajri berisiko mengalami perburukan dan komplikasi, sehingga perlu dapat penanganan.
"Dengan berat badan yang luar biasa, memang potensi untuk menjadi berat ketika terjadi penyakit-penyakit yang lain yah. Jadi kalau ada yang seperti ini tolong komunikasikan dengan RSCM bisa dibawa kemari, dirujuk kemari," ujar Renan saat konferensi pers di RSCM, Kamis (22/6/2023).
Saat ini pihaknya sudah menemukan 2 hingga 3 kasus obesitas ekstrem seperti yang dialami Renan. Renan juga menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya pengobatan karena bisa menggunakan BPJS Kesehatan.
"Silahkan dirujuk kemari, bisa pakai BPJS penanganannya dengan JKN, jadi kita sebagai RS pemerintah siap lebih dini, maka hasilnya insyaallah akan lebih baik dan lebih banyak opsi yg kita lakukan sebelum komplikasi-komplikasi seperti ini terjadi," lanjut Renan.
Sementara itu kata Renan, kondisi Fajri tidak tertolong karena datang ke RSCM sudah dalam kondisi infeksi, ditambah imunitas tubuhnya yang lemah. Ditemukan juga gula darah pada tubuh lelaki asal Tangerang, Banten itu sudah melonjak dan mengalami diabetes.
"Tuan MF, BMI diatas 35 BMI nya 91 jadi 3 kalinya yang super tidak normal. Jadi emang benar-benar berat. Kemudian karena memang komorbid itu maka gampang sekali terjadi infeksi," papar Dokter spesialis anestesi RSCM Sidharta Kusuma Manggala.
"Seperti saat ini mungkin tubuh kita kena kuman RS, tapi kenapa gak infeksi karena daya tahan tubuh kita bagus," sambung dr. Sidharta.
Adapun Fajri menghembuskan napas napas terakhirnya pada pukul 01.25 WIB, 22 Juni 2023 dinyatakan meninggal dunia, setelah menjalani 14 hari perawatan oleh tim dokter multi-disiplin yang terdiri dari 9 orang.
Baca Juga: Mengenal Syok Septik: Kondisi yang Dialami Fajri Pria Obesitas 300 Kg Sebelum Meninggal
Fajri tidak bisa bertahan setelah mengalami gagal napas akibat infeksi yang dialaminya. Apalagi 6 jam setelah kedatangannya di RSCM pada 9 Juni 2023, Fajri perlu menggunakan alat bantu napas atau ventilator agar bisa bertahan.
Perawatan yang sudah dilakukan di antaranya yakni terapi antibiotik untuk infeksinya, terapi alat bantu pernapasan, jantung, ginjal, dan semua organ yang terganggu akibat gagal organ multiple akibat syok sepsis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia