Suara.com - Sebagai sumber protein hewani dengan nutrisi lengkap, susu sapi memiliki peran penting pada masa pertumbuhan anak, karena kandungan asam amino essensialnya dapat berpengaruh pada peningkatan kecerdasan mereka.
Namun ada anggapan bahwa minum susu justru bisa membuat anak jadi tidak nafsu makan? Menjawab hal ini, dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Siloam TB Simatupang mengatakan jika semua tergantung pada kebiasaan orangtua memberi susu pada anak.
Anak, kata dia bisa diberikan dua gelas susu dalam sehari, di tengah waktu makannya. Karenanya, membuat jadwal makan yang teratur penting agar anak tidak terbiasa mengisi perut saat lapar dengan susu.
"Kalau setiap jam kasih susu ya pasti ga mau makan lagi. Jadi, tentukan dulu jadwal makan anak, misalnya pagi jam 7, siang jam 12 dan malam jam 6. Kosongkan perut anak 2 jam sebelum makan. Jadi bisa beri susu saat snack time di jam 10 pagi sebelum makan siang," ujarnya dalam acara bersama Greenfields di Jakarta, Jumat (7/7/2023).
Selain itu, ibu juga perlu memberi aturan yang jelas soal durasi makan anak, yakni maksimal 30 menit dan tidak boleh lebih dari itu. Fumgsinya, agar anak bisa mengenal rasa lapar.
"Makanya nyuapin makan satu porsi jangan 4-5 jam. Makan jam 12, jam 3 belum abis, dikejar terus. Jadi respon lapar kenyang ga muncul, karena mulutnya masuk makan terus. Makanya ibu harus punya feeding rules," tutup dia
Pilihan Susu Segar Pasteurisasi Untuk Anak
Saat ini, ada berbagai macam variasi susu sapi yang ada, membuat orangtua seringkali merasa bingung saat ingin memaksimalkan nutrisi susu untuk buah hati mereka.
Lebih lanjut dr. Christoper menjelaskan, jika susu segar (fresh milk) pasteurisasi merupakan pilihan susu cair yang terbaik yang mulai bisa dikenalkan pada anak di atas 12 bulan.
"Kebanyakan anak-anak kalau dikasih protein hewani seperti ayam atau daging biasanya dilepeh. Karena itu, susu sapi bisa menjadi pengganti yang tepat untuk memenuhi kebutuhan protein mereka," pungkas dia.
Namun perlu diingat susu segar pasteurisasi memang hanya direkomendasikan untuk anak di atas 12 bulan karena kandungan kalsiumnya yang terlalu tinggi.
Susu segar pasteurisasi bisa dipilih, lanjut dia karena proses pengolahannya tidak menghilangkan atau merusak berbagai vitamin atau mineral, macro nutrient serta nutrisi bioactive alami yang terkandung dalam protein susu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!