Suara.com - Mengonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) secara fakta tidak bisa menyebabkan obesitas pada ibu hamil dan anak. Dokter spesialis anak, Diatrie Anindyajati menegaskan bahwa hal ini lantaran air kemasan tidak memiliki senyawa manis yang mengandung kalori.
"Nggak ada hubungan sama sekali sama obesitas sebenarnya karena air itu kan nggak ada kalori," kata Diatrie Anindyajati dalam keterangnanya baru-baru ini.
Dia melanjutkan, hingga saat ini belum ada studi empiris satupun yang membuktikan bahwa air minum dalam galon guna ulang bisa menyebabkan obesitas pada anak. Dia menegaskan bahwa kegemukan disebabkan karena asupan kalori berlebih.
Artinya, sambung dia, mengonsumsi air dalam galon guna ulang tidak berbahaya sama sekali alias aman karena sudah mendapatkan sertifikasi dari lembaga terkait, termasuk BPOM. Dia menjelaskan bahwa obesitas pada anak dan orang dewasa disebabkan makanan manis atau air berpemanis yang memang mengandung banyak kalori.
"Kalau kita bicara obesitas itu kan surplus kalori, nah air kan nggak ada kalorinya, (berpikir) secara logika saja dulu," kata Diatrie menekankan.
Dia menertawakan isu BPA yang disebut-sebut berpotensi menyebabkan berat badan berlebih. Menurutnya, isu tersebut lebih baik tidak perlu disebarkan ke masyarakat karena akan menyebabkan publik takut untuk meminum air.
"Kalau ada yang seperti itu nanti orang malah takut minum air putih, nanti malah lebih bahaya lagi," katanya.
Diatrie mengingatkan agar masyarakat dan orang tua, secara khusus, tetap menjaga asupan makanan secara seimbang. Dia mengimbau masyarakat untuk selalu berolahraga guna agar tidak terjadi timbunan lemak atau kolesterol berlebih.
"Agar terhindar dari obesitas itu prinsipnya banyak (makanan) yang masuk maka harus banyak yang dikeluarkan," katanya.
Baca Juga: Berkaca dari Kasus Fajri, Ini 6 Jenis Obesitas dan Penyebabnya
Sebelumnya, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad menegaskan keamanan AMDK guna ulang. Dia melanjutkan, galon sudah memenuhi semua persyaratan sebagai air layak minum yang bisa diperjualbelikan di masyarakat.
Dia mengatakan, logo SNI yang disematkan pada kemasan air galon ini menunjukkan bahwa air galon sudah melalui pemeriksaan (audit), baik dari sisi kesesuaian produk maupun konsistensinya, termasuk parameter yang melindungi konsumen dari bahaya akibat penggunaan produk tersebut.
"Jadi, karena sudah ber-SNI, bisa dipastikan bahwa air galon ini aman untuk dikonsumsi sebagai air minum," katanya.
Seperti diketahui, paparan senyawa BPA disebut-sebut memberikan dampak buruk bagi kesehatan, tidak hanya pada orang dewasa, tapi juga anak-anak dan remaja. Belakangan, isu terkait BPA diyakini digunakan oleh oknum tertentu untuk menjatuhkan pihak tertentu.
Pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Zainal Abidin Zainal menyayangkan kampanye hitam terkait keamanan BPA dalam galon guna ulang. Dia mengatakan, padahal penggunaan BPA dalam AMDK itu sangat aman karena telah melewati beragam proses pembersihan hingga menjadi food grade alias aman dikonsumsi.
"Kenapa polikarbonat dipilih untuk botol galon? Karena memang //properties//-nya, baik itu mechanical properties, thermal properties, juga chemical properties itu unggul dibandingkan dari PET. Karena itu dia dipakai untuk galon daripada PET," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia