Suara.com - Beredar anggapan seseorang yang dinyatakan sakit diabetes, akan mengalami perubahan besar dalam hidupnya. Termasuk adanya pasien diabetes dilarang konsumsi karbohidrat seperti gula dan nasi, benarkah seperti itu?
Dijelaskan Dokter Spesialias Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi, dr. Melisa Diah Puspitasari, Sp.PD karbohidrat tidak hanya ada di gula dan nasi, tapi juga jagung, kentang, ubi-ubian, mie dan makanan-makanan manis. Sederet makanan ini di Indonesia sudah jadi makanan pokok sehari-hari, dan bisa jadi sumber gula untuk diubah tubuh jadi energi saat beraktivitas.
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa di dalam darah. Kondisi ini juga sering disebut sebagai penyakit gula atau kencing manis.
"Jika Anda memiliki diabetes, dimana terjadi peningkatan kadar gula darah yang tinggi di dalam darah, konsumsi karbohidrat berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung koroner, penyakit ginjal, kerusakan saraf, hingga infeksi jaringan seperti infeksi di kaki," ujar dr. Melisa melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (1/8/2023).
Sehingga alih-alih tidak mengonsumsi sama sekali karbohidrat, dr. Melisa lebih menyarankan pasien diabetes untuk mengontrol dan membatasi asupan karbohidrat, dan cenderung dikonsumsi di bawah batasan normal untuk orang sehat pada umumnya.
"Takaran karbohidrat sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pada setiap diabetisi. Untuk mencegah gula darah meningkat, Anda mungkin dianjurkan untuk membatasi konsumsi karbohidrat hingga 10, 15, hingga 25 gram per penyajian," jelas dr. Melisa.
Meski begitu dr. Melisa mengatakan setiap orang memiliki batas konsumsi yang berbda. Inilah sebabnya setiap pasien diabetes diwajibkan berkonsultasi dengan dokter atau ahli nutrisi terkait kondisi penyakitnya.
"Terutama jika Anda mengidap diabetes melitus tipe 1, yang mengharuskan Anda untuk mengkonsumsi insulin secara rutin," tambah dr. Melisa.
Berikut ini 3 jenis karbohidrat yang perlu diantisipasi yakni sebagai berikut:
1. Gula
Baca Juga: Bantu Ekonomi Keluarga Lewat Pelatihan Pembuatan Gula Aren di Bone
Gula merupakan tipe karbohidrat sederhana yang bisa langsung dicerna oleh tubuh ketika kita konsumsi. Gula bisa ditemukan pada makanan manis seperti buah utuh, jus, produk susu, madu, hingga makanan olahan seperti permen dan kue-kue.
2. Pati
Pati adalah tipe karbohidrat kompleks yang membutuhkan waktu lama untuk mencernanya hingga menjadi energi. Pati biasa ditemukan pada makanan pokok seperti nasi, kentang, pasta, ubi, dan jagung.
3. Serat
Sama seperti pati, serat adalah jenis karbohidrat kompleks dan biasa ditemukan pada makanan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian.
"Beberapa makanan seperti nasi dan gandum diketahui memiliki jenis karbohidrat lebih dari satu. Makanan yang kaya akan serat dapat membantu Anda untuk mengontrol kadar gula darah, sehingga baik untuk penderita diabetes," tutup dr. Melisa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara