Suara.com - Selain menyakitkan, kondisi batu ginjal bisa berbahaya karena bisa menyebabkan gagal ginjal. Jika sudah begitu, benarkah pengobatan batu ginjal hanya bisa lewat operasi?
Batu kemih atau batu ginjal adalah zat keras yang terbentuk akibat endapan mineral dan garam di ginjal karena tidak bisa disaring tubuh. Kabar baiknya, berkat teknologi medis yang kian canggih yakni Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), pengobatan batu ginjal bisa dilakukan tanpa operasi.
Fantastisnya lagi, metode pengobatan batu ginjal ini pasien bisa langsung pulang beberapa jam setelah tindakan. Ini karena ESWL bekerja cepat dalam bentuk tembakan gelombang kejut yang menembus langsung ke kulit dan menyasar batu ginjal.
Dijelaskan Dokter Spesialis Urologi Rumah Sakit Royal Progress (RSRP), dr. Johannes Aritonang, B.MedSc, SpU, FICS yang menggunakan ESWL di rumah sakit berlokasi di Sunter, Jakarta Utara ini menjelaskan jumlah tembakan gelombang kejut yang diterima pasien sekali sesi pengobatan bisa mencapai 3.000 tembakan.
"Tembakan ini dimulai dari 60 tembakan per menit, jadi bisa makin cepat disesuaikan keperluannya. Jadi jika sudah jalan 2.000 tembakan, batu ginjalnya sudah pecah maka tidak akan dilanjutkan," ujar dr. Johannes melalui keterangan yang diterima suara.com, Kamis (7/9/2023).
Durasi waktu pengobatan batu ginjal dengan ESWL paling lama bisa memakan waktu 60 menit, dengan estimasi tembakan 60 kali per menit. Atau berdasarkan pengalaman tindakan bisa selesai kurang dari 45 menit.
Adapun batu ginjal yang sudah pecah ini nantinya akan terbuang bersama urine atau air kencing, dan rasanya tidak akan menyakitkan seperti batu ginjal berukuran besar yang dipaksa keluar melalui saluran kencing atau ureter.
Namun sebelum diizinkan pulang setelah menjalani tindakan ESWL di RSRP ini, pasien akan lebih dulu dievaluasi oleh tim medis dengan USG, untuk melihat apakah batu ginjal sepenuhnya sudah bersih dan keluhan nyeri bisa dikurangi.
"Adapun alat yang kita punya yaitu ESWL dengan USG (ultrasonografi), jadi kita bisa memastikan letak batu ginjal, sehingga tembakan lebih akurat dan tepat sasaran. Tentu saja setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan fisik," ujar dr. Johannes.
Baca Juga: Sakit Batu Ginjal, Amanda Eks Pacar Mario Dandy Tak Akan Hadir Di Sidang David Ozora Pekan Depan
Kriteria Pasien Batu Ginjal Pakai ESWL
dr. Johannes membenarkan jika ada beberapa kriteria ideal pasien bisa menjalani pengobatan batu ginjal ESWL, yaitu jika ukuran batu ginjal tidak lebih 2 centimeter, lebih dari itu maka dianggap terlalu besar dan tidak cukup dihancurkan hanya pakai ESWL.
"Karena ada risiko batu tidak pecah, apalagi kekerasan setiap batu ginjal komponennya beda-beda, ada batu asam urat dan batu kalsium. Pada kalsium ini yang lebih sulit pecah. Jadi kalau pasien tetap tidak mau dibedah atau operasi dan pakai ESWL kita tetap edukasi di awal tidak bisa menjanjikan satu kali sesi tembakan pecah langsung habis," jelas dr. Johannes.
Ia juga mengingatkan, pasien perempuan tetap boleh menggunakan metode ini jika alami masalah batu ginjal. Ini karana metode yang digunakan tidak menggunakan gelombang radiasi, sehingga meski posisi ginjal berdekatan dengan rahim dan alat reproduksi tetap tidak akan terpengaruh.
"Posisi ginjal itu ada di organ belakang, jadi sangat jauh dengan organ kewanitaan atau alat kelamin, jadi aman bagi lelaki maupun perempuan," lanjutnya.
Pengobatan Batu Ginjal Pakai BPJS Kesehatan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia